London (ANTARA News) - Indonesia akan memromosikan geopark atau taman-taman Bumi nasional dalam konferensi dan pameran jaringan taman Bumi global (Global Geoparks Network/GGN)
yang diselenggarakan oleh organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan
kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) di Torquay, Inggris,
27-29 September.
Delegasi Indonesia akan memamerkan keunggulan Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu, Batur UNESCO Global Geopark, Geopark Toba, Geopark Rinjani, Gunung Sewu Global Geopark, Geopark Merangin, serta Aspiring Geopark Maros-Pangkep, serta Raja Ampat yang sedang berusaha meraih predikat Geopark Nasional.
Delegasi Indonesia juga mengupayakan peningkatan status Rinjani
dari taman bumi nasional menjadi UNESCO Global Geopark di ajang itu.
Humas
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Fatma Puspitasari dalam
siaran persnya menyebutkan bahwa delegasi Indonesia di ajang itu
meliputi perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Maritim,
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral dan Kementerian Pariwisata.
Deputi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Dr Ir Safri Burhanuddin DEA
berharap lewat ajang itu status taman-taman bumi nasional Indonesia bisa
ditingkatkan menjadi UNESCO Global Geopark.
UNESCO
memperkenalkan konsep taman bumi untuk mendorong pelestarian keunikan
bentang alam, mendukung komunitas lokal, mempromosikan sains kepada
generasi muda, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya
lewat wisata ekologi.
Saat ini Indonesia memiliki dua taman bumi dengan status UNESCO
Global Geopark yakni Batur dan kalderanya di Bali serta Gunung Sewu yang
memiliki kawasan karst dan gua di Jawa Tengah.
Evaluasi
penilaian kawasan UNESCO Global Geopark dilakukan setiap empat tahun
sekali untuk mengetahui apakah kawasan masih memenuhi standar yang
ditetapkan dan dikelola dengan baik.
Konferenci GGN 2016 antara
lain akan mengumumkan hasil evaluasi penilaian Batur UNESCO Global
Geopark serta penilaian yang menentukan apakah Geopark Nasional Rinjani
di Nusa Tenggara Barat bisa naik kelas menjadi Global Geopark. (*)
Indonesia Promosikan Geopark di Konferensi UNESCO
Senin, 26 September 2016 10:59 WIB