Dinas Pendidikan Kukar Gelar Penguatan Implementasi K-13

Para guru SMK Kutai Kartanegara tengah mempraktekkan proses belajar mengajar Kurikulum 2013 yang lebih aktif berinteraksi dan komunikatif (Hayru Abdi/ANTARA Kaltim)

Dalam pelatihan ini kami langsung mempraktekkan bagaimana proses belajar mengajar kurikulum 2013, dimana guru dengan murid lebih banyak berinteraksi dan berkomuniasi sehingga lebih menyenangkan,"

Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara, menggelar pelatihan Penguatan Implementasi Kurikulum 2013 atau K-13 untuk guru mata pelajaran administrasi perkantoran dan akuntansi sekolah menengah kejuruan.

Ketua Panitia Pelatihan Penguatan Implementasi Kurikulum 2013, Ita Susandi, dihubungi di Tenggarong, Jumat mengatakan, kegiatan tersebut akan dilaksanakan mulai 28 September hingga 03 Oktober 2015, di SMK Ketopong Tenggarong yang diikuti 40 guru dari 11 SMK di Kutai Kartanegara.

Pelatihan itu kata Ita Susandi bertujuan mempersiapkan guru SMK Kutai Kartanegara dalam menggunakan kurikulum 2013 yang akan diterapkan 2018.

"Dalam pelatihan ini kami langsung mempraktekkan bagaimana proses belajar mengajar kurikulum 2013, dimana guru dengan murid lebih banyak berinteraksi dan berkomuniasi sehingga lebih menyenangkan," ungkap Ita Susandi.

Pelatihan Penguatan Implementasi Kurikulum 2013 itu lanjut Ita Susandi, menghadirkan dua narasumber Kurikulum 2013 Nasional di Kaltim yakni, Afiat Yuwono dan M Rohim.

Sebelumnya tambah dia, Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara juga telah melaksanakan kegiatan serupa pada 2013 dan 2014 untuk mata pelajaran adaftif, yaitu Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara Yuliandris mengatakan, penguatan Kurikulum 2013 merupakan isyarat bahwa proses pembelajaran yang dikehendaki yakni, mengedepankan pengalaman personal melalui observasi, menyimak, melihat, membaca, mendengar, asosiasi, bertanya, menyimpulkan dan mengkomunikasikan.

Sedangkan proses pembelajaran yang akan diterapkan kata Yuliandris yakni, pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan sifat pembelajaran yang kontektual.

Ia berharap, melalui pelatihan Kurikulum 2013 tersebut, dapat tercipta persamaan persepsi dan penerapan penyusunan rancangan pembelajaran, format penialain siswa yang merupakan gabungan dari penilaian numerik dan naratif di sekolah, sehingga terjadi sinergi antara Dinas Pendidikan, "stakeholder" atau pemangku kepentingan, kepala sekolah dan komponen yang ada didalamnya. (*)