Kodim 0908/Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, berupaya mencegah dan menangkal (cekal) masuknya tindakan maupun paham radikalisme melalui giat TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD), demi menjaga kedamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Dalam giat TMMD ke-120 tahun 2024 ini secara umum ada dua sasaran, yakni sasaran fisik dan nonfisik. Untuk nonfisik antara lain penyuluhan tentang cekal radikalisme," Pasi Pers Kodim 0908/Bontang Lettu Inf Eko Santoso, dalam rilis Penerangan Korem 091/ASN di Samarinda, Kamis.
Terdapat beberapa kegiatan dalam sasaran nonfisik seperti penyuluhan bahaya narkoba, penyuluhan KB Kesehatan, pertanian dan peternakan, pencegahan stunting, sosialisasi perekrutan TNI, wawasan kebangsaan, termasuk penyuluhan cekal radikalisme.
Penyuluhan Cekal Radikalisme ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang bahaya radikalisme, pencegahan, dan berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk menangkal tindak radikal sejak dini, sehingga tercipta situasi wilayah yang kondusif.
"Penyuluhan ini merupakan salah satu kegiatan dari beberapa sasaran nonfisik TMMD. Targetnya bukan hanya untuk masyarakat umum, namun juga menyasar kalangan generasi muda," katanya.
Ia mengajak generasi muda Bontang memperkokoh mentalitas dan pemahaman ideologi Pancasila, guna mencegah ancaman bahaya radikalisme untuk mewujudkan alat juang pertahanan yang tangguh.
"Pemuda, mahasiswa, dan pelajar merupakan kelompok yang menjadi agen perubahan. Selain itu, mereka juga akan menjadi calon-calon pemimpin bangsa, maka sangat penting ditanamkan nilai-nilai nasionalisme, patriotisme dan bela negara," katanya.
Sebagai upaya meredam hingga mengantisipasi intoleransi yang dapat berkembang menjadi radikalisme, ia minta kaum muda mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, karena nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan landasan penting dalam penerapan baik di tataran hidup bernegara maupun bermasyarakat.
"TMMD Ke-120 Kodim 0908/Bontang merupakan salah satu wujud Operasi Bakti TNI yang merupakan program terpadu lintas sektoral, yakni antara TNI dengan lembaga pemerintah di daerah serta komponen lain baik di Bontang maupun daerah lain," katanya.