Balikpapan (ANTARA) - Jumlah titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali turun yakni dari 68 titik/ lokasi di tanggal 26 April, turun menjadi 19 lokasi pada 28 April, dan Sabtu kembali turun menjadi 12 lokasi.
"Sebaran 12 titik panas yang terdeteksi hari ini sudah kami informasikan ke pihak terkait agar kembali mendapatkan tindakan lebih lanjut," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Sabtu.
Ada 12 titik panas tersebut terpantau hari ini mulai pukul 01.00 hingga pukul 15.00 Wita dan langsung diinformasikan ke instansi terkait, terutama ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat Provinsi Kaltim maupun kabupaten masing-masing agar segera mendapat penanganan.
Sehari sebelumnya yang terdeteksi 19 titik panas, tersebar di dua daerah, yakni di Kabupaten Kutai Timur sebanyak 14 lokasi dan di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat 5 lokasi titik panas.
Sedangkan 12 titik panas yang terpantau hari ini berada di titik koordinat berbeda, meskipun ada juga yang masih dalam satu kabupaten maupun kecamatan yang sama.
"Ke-12 titik panas yang terpantau hari ini tersebar di dua kabupaten, yakni di Kabupaten Kutai Timur sebanyak 7 lokasi dan di Kabupaten Berau tersebar di 5 lokasi," kata Diyan.
Rinciannya adalah 7 titik panas di Kutai Timur tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Bengalon tersebar di 3 lokasi, kemudian Kecamatan Long Mesangat dan Sangatta Utara masing-masing tersebar 2 titik yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Sedangkan 5 lokasi titik panas yang terpantau di Kabupaten Berau, katanya, semuanya berada di Kecamatan Sambaliung yang semuanya juga memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Diyan mengatakan, bulan ini di Kaltim sebenarnya masih masuk musim hujan, namun terdapat peluang dalam beberapa hari tidak terjadi hujan berturut-turut di sejumlah kawasan, sehingga hal ini berakibat pada biomassa yang kering dan rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan (karhutla), maka semua pihak harus saling menjaga dan waspada.
"Untuk itu kami mengimbau semua elemen masyarakat sama-sama menjaga agar tidak terjadi kebakaran, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan," kata Diyan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Titik panas di Kaltim kembali turun jadi 12 lokasi