Samarinda (ANTARA Kaltim) - Potensi Kalimantan Timur yang banyak memiliki sungai-sungai besar sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah krisis energi listrik, yakni melalui pembangunan teknologi PLTA (pembangkit listrik tenaga air)
Hal itu terungkap dalam rapat kerja antara Komisi III DPRD Kaltim dengan perwakilan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kaltim, manajemen PLN Wilayah Kalimantan, PLN Cabang Samarinda, Pertamina EP, PT Semco dan PT Semberani Persada Oil di Samarinda, Rabu.
Salah satu potensi yang diungkapkan adalah pada aliran sungai Belayan di Kecamatan Tabang, Kuatai Kartangera, Kaltim memiliki potensi menjadi pembangkit hydro yang mampu menghasilkan energy hingga 205 Mega Watt (MW). Daya sebesar ini diprediksi bisa mengatasi krisis daya listrik bagi Kaltim.
Perwakilan PLN Wilayah Kaltim, Prihadi mengungkapkan kondisi kelistrikan Kaltim -- Berau, Samarinda, Balikpapan dan Bontang dengan total beban 413,9 MW (per 9 Januari 2013).
"Daya sebesar ini tentu saja masih jauh dari kata ideal, terutama jika melihat masih banyaknya permintaan listrik yang belum bisa diakomodasi,"tutur Prihadi.
Belum lagi jika ada mesin pembangkit yang dioperasikan PLN rusak, maka pemadaman bergilir terpaksa diberlakukan. Inilah yang membuat sejumlah daerah mengalami byar-pet.
Prihadi menambahkan tingginya potensi pembangkit hydro yang mestinya segera dimanfaatkan.
Atas penjelasan tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kaltim Dahri Yasin menyatakan apresiasi usulan PLN soal perlunya pembangunan PLTA di Kaltim.
Sejumlah anggota Komisi III yang hadir dalam rapat tersebut langsung menanyakan kepada perwakian Dinas Pertambangan dan Energi mengenai potensi PLTA, dan apakah potensi tersebut bisa terealisasi .
"Pemprov sebenarnya mendorong adanya pembangunan PLTA ini. Tapi angka investasi yang besar untuk pembangunannya yang menjadikan realisasi PLTA terhambat," ucap Vinsentius Tarukan, Wakil Dinas Pertambangan dan Energi Kaltim.
Anggota Komisi III HM Darlis Pattalongi, Sarkowi V Zahry, HM Syahrun, H Ichruni Lufti Sarasakti, H Zaenal Haq dan Datuk Yasir Arafat, yang mendampingi Dahri Yasin, juga mendengarkan laporan yang dipresentasikan perusahaan yang dibawahi oleh PLN dan Pertamina mengenai pencapaian program, baik itu penggunaan energi (listrik), penyaluran, program pasang baru listrik dan program penghematan. (Humas DPRD Kaltim/adv/dit/met/mir)
PLTA Solusi Krisis Listrik Kaltim
Rabu, 23 Januari 2013 19:00 WIB
Pemprov sebenarnya mendorong adanya pembangunan PLTA ini. Tapi angka investasi yang besar untuk pembangunannya yang menjadikan realisasi PLTA terhambat