Jakarta (ANTARA) - Bintang tenis Yunani Stefanos Tsitsipas mengaku mendapatkan kabar duka mengenai kematian neneknya beberapa menit sebelum menderita kekalahan pada laga final French Open dari Novak Djokovic di Roland Garros, Minggu (13/6).
Dalam sebuah posting di akun Instagram pribadinya Senin, petenis berusia 22 tahun itu mendedikasikan final Grand Slam pertamanya untuk sang nenek, setelah Djokovic membalikkan defisit dua set untuk menang 6-7 (6/8), 2-6, 6-3, 6 -2, 6-4 dan mengamankan gelar Grand Slam ke-19nya.
"Lima menit sebelum memasuki lapangan, nenek tercinta saya kalah dalam perjuangannya untuk bertahan hidup. Seorang wanita bijak yang imannya kuat, dengan kebaikan hatinya yang selalu ingin memberi tidak dapat dibandingkan dengan manusia lain yang pernah saya temui," tulis Tsitsipas untuk mendiang nenek dari pihak ayahnya.”
“Rasanya akan lebih baik jika ada banyak orang seperti dia di dunia ini. Karena orang-orang seperti dia bisa membuat Anda menjadi hidup. Mereka membuat Anda bermimpi.”
Tsitsipas secara luas dipandang sebagai pewaris alami "Tiga Besar" jagoan tenis, yakni Novak Djokovic, Roger Federer dan Rafael Nadal. Namun setelah menerima kabar duka tersebut, Tsitsipas mengatakan ada hal yang lebih penting dalam hidup daripada memenangkan trofi.
"Hidup bukan tentang menang atau kalah. Ini tentang menikmati setiap momen dalam hidup, apakah itu sendirian atau bersama orang lain," tutur Tsitsipas seperti dikutip AFP, Senin.
"Menjalani hidup yang bermakna tanpa kesengsaraan dan kehinaan. Mengangkat trofi dan merayakan kemenangan adalah sesuatu, tapi bukan segalanya,” ungkapnya.