Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan penyaluran kredit baru akan meningkat pada triwulan I-2021, tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang sebesar 49,4 persen, meningkat dari 25,4 persen pada triwulan IV-2020.
"Penyaluran kredit baru triwulan I-2021 diprakirakan didorong oleh kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi, dan kredit konsumsi," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Selasa.
Sementara itu, kata Erwin, pertumbuhan kredit pada triwulan IV-2020 diprakirakan masih terbatas, dipengaruhi oleh pertumbuhan kredit investasi.
Erwin menjelaskan, standar penyaluran kredit pada triwulan I-2021 diprakirakan tidak seketat periode sebelumnya. Hal itu terindikasi dari Index Lending Standard (ILS) sebesar 0,4 persen, lebih rendah dibandingkan dengan 3,2 persen pada triwulan sebelumnya.
"Aspek kebijakan penyaluran yang diprakirakan tidak seketat triwulan sebelumnya antara lain plafon kredit dan jangka waktu kredit," katanya.
Hasil survei mengindikasikan responden tetap optimistis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2021. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 7,3 persen (yoy).
Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit, kata Erwin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Penyaluran kredit baru triwulan I-2021 diprakirakan didorong oleh kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi, dan kredit konsumsi," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Selasa.
Sementara itu, kata Erwin, pertumbuhan kredit pada triwulan IV-2020 diprakirakan masih terbatas, dipengaruhi oleh pertumbuhan kredit investasi.
Erwin menjelaskan, standar penyaluran kredit pada triwulan I-2021 diprakirakan tidak seketat periode sebelumnya. Hal itu terindikasi dari Index Lending Standard (ILS) sebesar 0,4 persen, lebih rendah dibandingkan dengan 3,2 persen pada triwulan sebelumnya.
"Aspek kebijakan penyaluran yang diprakirakan tidak seketat triwulan sebelumnya antara lain plafon kredit dan jangka waktu kredit," katanya.
Hasil survei mengindikasikan responden tetap optimistis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2021. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 7,3 persen (yoy).
Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit, kata Erwin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021