Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Kalimantan Timur dr Nataniel Tandirogang, mengatakan pemberian vaksin COVID-19 merupakan salah satu upaya dan langkah pemerintah untuk mengatasi pandemi COVID-19.
“Vaksin COVID-19 sudah ada, secara bertahap akan diberikan juga kepada masyarakat, namun saat ini di tahap pertama khusus petugas garda depan penanganan COVID," kata Nataniel Tandirogang di Samarinda, Kamis.
Nataniel menambahkan masyarakat diharapkan untuk tidak khawatir terhadap vaksin, karena sebelumnya sudah melalui uji laboratorium, uji klinis dan uji kehalalan oleh lembaga resmi negara.
Bahkan organisasi independen sudah memantau ketat prosesnya, sehingga tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan.
"Masyarakat yang sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin Covid-19, tidak usah khawatir dan takut, pemerintah melakukan ini semua guna menghilangkan virus corona," pesannya.
Nataniel turut divaksinasi COVID-19 di antara sepuluh tokoh di Kaltim yang berlangsung di halaman Gubernur Kaltim,Kamis.
Ia mengaku sempat stres sebelum dapat giliran vaksin. Bahkan saat berada di depan, jantungnya disebut berdegup kencang.
“Makanya saya sempat minta izin agar menenangkan diri dulu,” tuturnya.
Dijelaskan Nataniel, syarat penerima vaksin memang tak boleh tekanan darah tinggi. Harus berada di 120-140.
"Saya sendiri berada 130. Sementara ini yang punya hipertensi tak boleh divaksin, mungkin ada kajian lebih lanjut mengenai itu,” imbuhnya.
Nataniel mengatakan tidak kalah pentingnya untuk memutus virus corona dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah.
"Mengabaikan protokol kesehatan berarti membuka peluang untuk terjadinya penularan dari mereka yang terpapar tanpa gejala. Kewaspadaan dengan tetap konsisten melakukan protokol kesehatan tetap diutamakan pada setiap aktivitas untuk mencegah Covid-19 secara efektif," papar Nataniel.
Update perkembangan COVID-19 di Provinsi Kaltim, per Kamis 14 Januari 2021. Terkonfirmasi positit ada penambahan 407 kasus, berasal dari Berau (39), Kubar (42), Kukar (43), Kutim (22), Paser (, PPU (11), Balikpapan (127), Bontang (37) dan Samarinda (76), sehingga total 31.990kasus.
Pasien sembuh ada penambahan 263 pasien dari Berau (66), Kubar (7), Kukar (11), Kutim (30), Paser (6), PPU (13), Balikpapan (105), Bontang (13), dan Samarinda (12), sehingga total 26.191 pasien.
Pasien meninggal dunia bertambah 14 orang dari Berau (4), Kubar (3), Kutim (1), PPU (1) dan Balikpapan (5), sehingga total 844 orang. Sementara pasien masih dirawat 4.955 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021