Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Kain Batik dengan motif Kalimantan Timur, yang dipamerkan pada Kaltim Expo 2012 dibandrol hingga Rp7 juta.
Pemilik stand Rezadya Batik, Rr. Retno Widowati SK, Selasa, mengatakan, kain batik bermotif tradisional Kaltim itu dibuat di Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
"Kain batik tradisional Kaltim ini dibuat di Kota Pekalongan namun untuk penjualan sehari-hari warga bisa mendapatkan di `show room` kami di Jalan Sempaja Lestari," ungkap Rr. Retno Widowati.
Kain bermotif batik tradisional Kaltim itu kata Rr. Retno Widowati dibandrol mulai Rp250 ribu hingga Rp7 juta.
"Kain yang terbuat dari bahan katun harganya Rp250 ribu dan termahal Rp7 juta yang dibuat dari sutra dan tenun. Untuk ukuran kain itu mulai dua hingga tiga meter," kata Rr. Retno Widowati yang menyebut, kain batif motif Kaltim buatannya tersebut memiliki ciri khusus.
Pembuatan kain batik bermotif ukiran Dayak itu lanjut Rr. Retno Widowati dilakukan di Kota Pekalongan karena keterbatasan alat dan dan SDM (sumber daya manusia) serta jenis air yang ada di Samarinda bersifat asin sehingga akan mempengaruhi kualitas pewarnaan.
"Selain biayanya tinggi, banyak bahan yang sulit di peroleh di Samarinda sehingga rencana memproduksi kain batik khas Kaltim itu disini (Samarinda) urung kami lakukan," katanya.
"Jenis air juga disini tidak memungkinkan untuk membuat batik sebab akan sangat mempengaruhi kualitas warna juga menjadi salah satu masalah sehingga produksi batik khas Kaltim itu tetap kami lakukan di Pekalongan. Belum lagi masalah SDM (sumber daya manusia) sebab minimal kami harus membawa delapan pembatik," ungkap Rr. Retno Widowati.
Walaupun tergolong mahal, namun animo masyarakat terhadap batik khas Kaltim produksi Rr. Retno Widowati cukup mendapat respon cukup besar dari masyarakat.
"Produksi kami cukup dikenal karena memiliki ciri khusus. Sejauh ini, animo masyarakat cukup tinggi dan kami meresponnya dengan terus melakukan inovasi dengan memberikan berbagai variasi tetapi tidak menghilangkan motif Kaltim yakni ukiran Dayak," kata Rr. Retno Widowati.
Selain berbagai jenis kain, Rr. Retnowati juga mendesain berbagai pakaian dengan menggunakan kain batik tradisional Kaltim.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Pemilik stand Rezadya Batik, Rr. Retno Widowati SK, Selasa, mengatakan, kain batik bermotif tradisional Kaltim itu dibuat di Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
"Kain batik tradisional Kaltim ini dibuat di Kota Pekalongan namun untuk penjualan sehari-hari warga bisa mendapatkan di `show room` kami di Jalan Sempaja Lestari," ungkap Rr. Retno Widowati.
Kain bermotif batik tradisional Kaltim itu kata Rr. Retno Widowati dibandrol mulai Rp250 ribu hingga Rp7 juta.
"Kain yang terbuat dari bahan katun harganya Rp250 ribu dan termahal Rp7 juta yang dibuat dari sutra dan tenun. Untuk ukuran kain itu mulai dua hingga tiga meter," kata Rr. Retno Widowati yang menyebut, kain batif motif Kaltim buatannya tersebut memiliki ciri khusus.
Pembuatan kain batik bermotif ukiran Dayak itu lanjut Rr. Retno Widowati dilakukan di Kota Pekalongan karena keterbatasan alat dan dan SDM (sumber daya manusia) serta jenis air yang ada di Samarinda bersifat asin sehingga akan mempengaruhi kualitas pewarnaan.
"Selain biayanya tinggi, banyak bahan yang sulit di peroleh di Samarinda sehingga rencana memproduksi kain batik khas Kaltim itu disini (Samarinda) urung kami lakukan," katanya.
"Jenis air juga disini tidak memungkinkan untuk membuat batik sebab akan sangat mempengaruhi kualitas warna juga menjadi salah satu masalah sehingga produksi batik khas Kaltim itu tetap kami lakukan di Pekalongan. Belum lagi masalah SDM (sumber daya manusia) sebab minimal kami harus membawa delapan pembatik," ungkap Rr. Retno Widowati.
Walaupun tergolong mahal, namun animo masyarakat terhadap batik khas Kaltim produksi Rr. Retno Widowati cukup mendapat respon cukup besar dari masyarakat.
"Produksi kami cukup dikenal karena memiliki ciri khusus. Sejauh ini, animo masyarakat cukup tinggi dan kami meresponnya dengan terus melakukan inovasi dengan memberikan berbagai variasi tetapi tidak menghilangkan motif Kaltim yakni ukiran Dayak," kata Rr. Retno Widowati.
Selain berbagai jenis kain, Rr. Retnowati juga mendesain berbagai pakaian dengan menggunakan kain batik tradisional Kaltim.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012