Dinas Kehutanan Kaltim membuat terobosan dalam upaya membangun sinergitas program antar pemangku kepentingan terkait dalam mewujudkan upaya percepatan pencapaian perhutanan sosial di Kaltim.


Terobosan tersebut berupa Peningkatan Kapasitas Perhutanan Sosial untuk Kesejahteraan Masyarakat Hutan melalui Si Pesut Mahakam atau Sinergi Perhutanan Sosial untuk Kesejahteraan Masyarakat Hutan.

"Sinergitas seluruh pemangku kepentingan untuk mempermudah melaksanakan perhutanan sosial. Diketahui permasalahannya sangat komplek. Se Kaltim sudah disetujui pemerintah pusat perhutanan sosial seluas 170 ribu hektare, tapi belum berjalan optimal,” kata Kepala Dinas Kehutanan Kaltim Amrulah saat membuka peluncuran Si Pesut Mahakam, di Mercure Hotel Samarinda, Senin (9/11).

Dia berharap dengan deukungan lintas sektor bisa berhasil. Mengingat perhutanan sosial merupakan salaha satu prirotas RPJMD Kaltim 2019-2023 dengan target 32 ribu hektare pertahunnya selama lima tahun.

Kepala KPHP Berau Barat Azhar Rudianto yang merupakan penggagas program menyebut sasaran yang dikejar bagaiamana program perhutanan sosial harus jalan. Sebab sejauh ini perhutanan sosial yang sudah ada belum berjalan optimal, sehingga belum mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat hutan.

"Keluarannya berupa rancangan pergub terkait rencana aksi pelaksanaannya. Sinergi program kegiatan lintas sektor sesuai kewenangan masing-masing, " katanya.

Sebagai contoh kerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim mewujudkan kesejahteraan masyarakat 200 desa di kawasan hutan bagaimana melalui perhutanan sosial.

200 desa dimaksud perlu sentuhan melalui pengembangan perhutanan sosial dengan pelibatan peran DPMPD dalam pendampingan pemberdayaan masyarakatnya.

"Yang penting pemangku kebijakan bisa sinergi sesuai sumber daya yang ada mengeroyoki hal yang akan dilakukan untuk percepatan pelaksanaannya. Harapannya ke depan tidak ada lagi desa berstatus sangat tertinggal dan tertinggal karena masyarakat sejahtera, " katanya.

Lantas Plh Kepala DPMPD Kaltim Surono menyambut baik rencana kolaborasi kegiatan tersebut. Menurutnya target program perhutanan0 sosial sejalan dengan target DPMPD, yakni meningkatkan status Indeks Desa Membangun (IDM) desa di Kaltim.

“Mengentaskan desa bertstaus sangat tertinggal dan tertinggal ditingkatkan menjadi berkembang, dan gilirannya bisa meningkat menjadi maju, dan mandiri. Kita dalam lima tahun menargetkan 150 dari 518 desa sangat tertinggal dan tertinggal menjadi berkembang,”katanya.

Dia berharap program perhutanan sosial bisa mendukung peningkatan indikator ekonomi yang dapat mengungkit status IDM desa Kaltim.

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020