Pengerjaan bentang panjang Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan di Provinsi Kalimantan Timur, telah rampung 100 persen.
"Kontraktor selesaikan pekerjaan bentang panjang tepat waktu," ujar Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kabupaten Penajam Paser Utara, Nicko Herlambang ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.
"Segmen terakhir selasai pada Sabtu (31/10) malam dan Jembatan Pulau Balang saat ini sudah tersambung 100 persen," tambahnya.
Akses darat dari sisi Kabupaten Penajam Paser Utara jelas Nicko Herlambang, sudah terbuka dan terhubung ke Jembatan Pulau Balang.
Namun akses darat dari sisi Kota Balikpapan lanjut ia, belum terbuka dan terhubung dengan Jembatan Pulau Balang, kendalanya proses pembebasan lahan.
Diharapkan akses darat dari sisi Kota Balikpapan tersebut cepat terselesaikan dan segera dibuka, sehingga Jembatan Pulau Balang dapat difungsikan.
Pengerjaan bentang pendek Jembatan Pulau Balang sepanjang 470 meter telah rampung pada 2015 menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD Provinsi Kalimantan Timur sekitar Rp425 miliar.
Pengerjaan bentang panjang sepanjang 804 meter dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN lebih kurang Rp1,3 miliar dengan pola kontrak tahun jamak (multiyears contract).
Sedangkan untuk pembebasan lahan akses sisi darat Kabupaten Penajam Paser Utara menurut Nicko Herlambang, dananya dari Bankeu (bantuan keuangan) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sekisar Rp20 miliar.
"Jembatan Pulau balang itu pembangunan strategis nasional di Kalimantan Timur sebagai akses penghubung antarwilayah kabupate/kota, bahkan provinsi," ucapnya.
Jembatan Pulau Balang juga terkoneksi atau terhubung dengan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dan wilayah ibu kota negara Indonesia yang baru di Kabupaten Penajam Paser Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Kontraktor selesaikan pekerjaan bentang panjang tepat waktu," ujar Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kabupaten Penajam Paser Utara, Nicko Herlambang ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.
"Segmen terakhir selasai pada Sabtu (31/10) malam dan Jembatan Pulau Balang saat ini sudah tersambung 100 persen," tambahnya.
Akses darat dari sisi Kabupaten Penajam Paser Utara jelas Nicko Herlambang, sudah terbuka dan terhubung ke Jembatan Pulau Balang.
Namun akses darat dari sisi Kota Balikpapan lanjut ia, belum terbuka dan terhubung dengan Jembatan Pulau Balang, kendalanya proses pembebasan lahan.
Diharapkan akses darat dari sisi Kota Balikpapan tersebut cepat terselesaikan dan segera dibuka, sehingga Jembatan Pulau Balang dapat difungsikan.
Pengerjaan bentang pendek Jembatan Pulau Balang sepanjang 470 meter telah rampung pada 2015 menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD Provinsi Kalimantan Timur sekitar Rp425 miliar.
Pengerjaan bentang panjang sepanjang 804 meter dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN lebih kurang Rp1,3 miliar dengan pola kontrak tahun jamak (multiyears contract).
Sedangkan untuk pembebasan lahan akses sisi darat Kabupaten Penajam Paser Utara menurut Nicko Herlambang, dananya dari Bankeu (bantuan keuangan) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sekisar Rp20 miliar.
"Jembatan Pulau balang itu pembangunan strategis nasional di Kalimantan Timur sebagai akses penghubung antarwilayah kabupate/kota, bahkan provinsi," ucapnya.
Jembatan Pulau Balang juga terkoneksi atau terhubung dengan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dan wilayah ibu kota negara Indonesia yang baru di Kabupaten Penajam Paser Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020