Warga Desa Sebuntal, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur, kini tak lagi harus melewati jalan becek di Simpang Tiga Marangkayu. ruas jalan yang beberapa waktu terakhir sempat jadi kubangan lumpur, karena kini berwujud beton memanjang hingga 100 meter.
“Semoga bermanfaat maksimal,” kata General Manager PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Achmad Agus Miftakhurrohman di Balikpapan, Jumat.
PHKT mengucurkan dana dari program tanggungjawab sosial perusahaan (community social responsibility, CSR) untuk memperbaiki ruas jalan tersebut.
Tidak hanya itu, PHKT juga membuatkan tugu di Simpang Tiga Simpati sebagai penanda gerbang Desa Sebuntal yang sekaligus juga pintu masuk Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Semoga jalan dan tugu ini juga bisa jadi penanda sinergi antara PHKT dengan pemerintah dan masyarakat, serta simbol kesejahteraan,” kata Agus.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Marangkayu Rekson Simanjuntak menjawab, “Besar harapan kami agar PHKT dapat terus berkontribusi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari Masyarakat Marangkayu.”
Menurut Agus, Tugu Simpang Tiga Marangkayu menampilkan ukiran khas Kalimantan Timur dengan motif burung enggang untuk menggambarkan kearifan lokal di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Ada juga bentuk susunan batu menjulang yang melambangkan kesatuan yang kuat antarsemua elemen di masyarakat.
“Di atas tugu terdapat logo PHKT dari neon board yang berputar dan menyala pada malam hari. Ini melambangkan harapan agar PHKT dapat terus hadir dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar,” terang Agus.
Desa Sebuntal adalah desa yang masuk dalam lingkar pertama wilayah kerja PHKT. Desa pesisir ini menyaksikan sejak pertama perusahaan kontrak kerjasama migas itu bekerja mencari dan mengelola migas mulai dari masih bernama Unocal, lalu Chevron Indonesia Company, dan sekarang PHKT.
Di Sebuntal, PHKT mengelola fasilitas Santan Terminal, yang digunakan antara lain untuk mengolah gas dari lapangan-lapangan di lepas pantai untuk dikirim ke Bontang, tak seberapa jauh lagi di utara. ***COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020