kegiatan pertemuan antara Pengelola Sarana dan Prasarana Air Minum dan Sanitasi (Pelaras)  dengan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (Pamsimas) Berbasis Masyarakat merupakan wadah komunikasi antar pemangku kepentingan dan tukar menukar informasi serta identifikasi permasalahan hambatan di lapangan yang dialami masyarakat.


"Melalui kegiatan temu Pelaras diharap dapat menjadi wadah komunikasi  untuk memecahkan permasalahan dan meningkatkan ketersediaan air minum dan sanitasi yang layak untuk masyarakat, " kata Plh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim Surono saat membuka Kegiatan Temu Pelaras, di Aula Desa Seniung Jaya, Paser Belengkong, Paser, Kamis (22/10).

Ia berharap kegiatan ini menjadi agenda rutin dan dapat menjadi wadah evaluasi perkembangan sarana dan prasarana di desa. Seperti diketahui pemenuhan kebutuhan dasar air minum dan sanitasi merupakan kebijakan pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat.

Dia menjelaskan program pengelolaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat  tersebut merupakan program unggulan dalam pemenuhan kebutuhan dasar yang berorientasi kepada proses pemberdayaan masyarakat, agar mampu secara mandiri dalam pemenuhan kebutuhan dasar air minum.

"Keberhasilan program Pamsimas sangat bergantung dari adanya kolaborasi antar pemangku kepentingan baik di tingkat pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun masyarakat mengelola sarana dan prasarana air minum dan sanitasi terbangun," kata Surono.

Sementara Kepala Desa (Kades) Seniung Jaya, Sukardi, bersyukur dengan adanya program Pamsimas dapat membantu masyarakat memenuhi ketersediaan air bersih. “Sekarang air sudah bisa mengalir di rumah warga di 6 RT di Desa Seniung Jaya dengan jumlah penduduk 1.142 jiwa,”katanya.

Menurutnya sebelum ada program Pamsimas, masyarakat harus mengambil air sekitar 2 kilometer dan jika membeli di antar ke rumah seharga Rp80ribu- Rp100ribu per tandon kapasitas 1.200 liter. Sekarang cukup Rp16 ribu per tandon dan sudah bisa mengalir ke rumah warga.

 Sukardi mengungkapkan sebagai pendukung kegiatan Pasimas, Desa Seniung Jaya juga mengalokasikan dana pendampingan dari APBDes  sebesar Rp35 juta dan Rp50 juta dari swadaya masyarakat.

 “Sekarang warga  senang air sudah bisa mengalir ke rumah masing-masing. Sekarang tinggal tanggung jawab warga tanpa terkecuali memeliharanya, karena membangun mudah tapi merawat yang susah,”katanya.

 

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020