Nunukan (ANTARA News Kaltim)- Dinas Kesehatan bersama  Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Nunukan, memantau dan mengawasi kemungkinan ada barang kebutuhan masyarakat yang kedaluwarsa masih beredar di sejumlah pasar tradisional dan swalayan.

"Pemantauan dan pengawasan ini terkait perkembangan harga yang biasanya naik menjelang lebaran sehingga barang kedaluwarsa ikut dijual oleh pedagang," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Nunukan Hj Marnyalla Djollo, Rabu.

Kegiatan ini rencananya dilaksanakan selama tiga hari mulai Rabu (15/8) hingga Jumat (17/8). Setelah di pasar-pasar tradisional juga akan dilakukan di pertokoan makanan dan minuman.

Selama pemantauan dan pengawasan yang melibatkan Satpol PP dan kepolisian itu belum ditemukan adanya kenaikan harga yang tidak terkontrol maupun barang kedaluwarsa.

"Harga barang kebutuhan sehari-hari masih tetap normal hingga H-4 kecuali gula pasir yang mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 dari Rp 10.000 menjadi Rp 11.000 per kilogram," ujarnya.

Terkait barang kedaluwarsa, Marnyalla menyatakan akan bertindak tegas apabila menemukannya dan akan menarik paksa barang-barang tersebut serta meminta pedagang untuk memusnahkannya.

Namun selama pemantauan dan pengawasan pada dua pasar tradisional terbesar di Kabupaten Nunukan yaitu Pasar Inhutani dan Pasar Yamaker, belum ada yang ditemukan barang kedaluwarsa.

Hal ini dibenarkan pula oleh staf Dinkes Kabupaten Nunukan, Supratman, bahwa selama pemantauan belum ditemukan adanya barang kedaluwarsa yang diperjualbelikan.

"Belum ada barang kedaluwarsa yang ditemukan selama pemantauan ini," katanya.

Pewarta: Muhammad Rusman

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012