Samarinda  (ANTARA News Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menargetkan investasi pada 2012 mencapai Rp30 triliun naik dibandingkan 2011 yang sebanyak Rp20 triliun maupun 2010 sebesar Rp10 triliun.

Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim HM Yadi Sabiyanoor di Samarinda, Senin mengungkapkan, dalam dua tahun terakhir investasi di Kaltim mengalami peningkatan.

"Realisasi investasi itu terbagi menjadi dua, yakni investasi yang masuk melalui Penanaman Modal Asing (PMA) dan investasi dari jalur Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)," ujarnya.

Keadaan investasi di Kaltim yang terus mengalami kenaikan tersebut, sehingga mampu menempatkan daerah itu masuk dalam lima besar nasional di sektor penanaman modal daerah, sehingga Kaltim juga memperolehnya predikat Champion Regional untuk penanaman modal.

Pemprov Kaltim, lanjutnya, terus berupaya mengembangkan sistem perizinan lebih mudah dan cepat, sehingga akan memberikan daya tarik tersendiri bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya.

Saat ini potensi yang terus digaungkan Pemprov Kaltim untuk menarik investor adalah pertanian dalam arti luas, sehingga ke depan sektor ini akan menjadi unggulan daerah dalam mendongkrak perekonomian yang saat ini masih ditopang batu bara dan migas.

Sub bidang pertanian yang terus digenjot dan diupayakan menarik investor itu seperti pertanian tanaman pangan, perkebunan kelapa sawit, karet, kakao, dan jenis perkebunan lain.

Kemudian sub bidang peternakan yang meliputi ternak sapi, kambing, ayam potong, ayam petelur, dan berbagai komoditi ternak yang dagingnya sangat dibutuhkan warga Kaltim.

Bahkan untuk telur ayam saja masih didatangkan dari luar daerah seperti dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, sehingga potensi ternak unggas untuk diambil telurnya ini masih sangat terbuka bagi Kaltim.

Untuk sektor pertanian tanaman pangan, di antara kegiatan yang sedang digenjot Kaltim saat ini adalah program "food estate" atau pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan dengan lahan yang dibutuhkan mencapai 200 hektare.

Dari pengembangan aneka tanaman pangan mulai dari padi, jagung, kedelai, dan tanaman hortikultura, termasuk pengembangan hutan tanaman industri ini, akan membutuhkan biaya total sebesar Rp9 triliun bagi 10 kabupaten yang telah ditetapkan masuk dalam program "food estate".  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012