Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kabupaten Paser tahun 2020 mengalami penurunan hingga Rp800 miliar. 


Asisten Ekonomi Setda Paser Ina Rosana mengatakan pada APBD-P tahun 2020 dialokasikan sebesar Rp1,9 triliun,  dari yang diproyeksikan sebelumnya sebesar Rp 2,7 triliun.

"APBD-P 2020 kita hanya menganggarkan Rp1,9 triliun dari APBD murni Rp 2,7 triliun. Jelas ini berpengaruh terhadap kondisi keuangan kita di tahun 2020," kata Ina di Tanah Grogot, Rabu (19/8) 

Dia menjelaskan pengurangan kucuran anggaran itu dikarenakan adanya refocusing atau pengalokasian anggaran untuk penanganan COVID-19. Berdasarkan hasil rekocusing dan realokasi anggaran, ada sekitar Rp500 miliar lebih yang bergeser dan juga terpending atau terpotong dari pusat. 

"Jadi pergeseran anggaran untuk penanganan COVID-19 berdampak pada kegiatan pembangunan fisik," kata Ina.

Namun ia menegaskan bahwa untuk kegiatan yang bersifat pemberdayaan masyarakat, pemerintah daerah masih tetap melaksanakannya.

"Harapannya gairah atau roda perekonomian masyarakat yang bersifat pemberdayaan itu tetap kita laksanakan," ujar Ina.

Ketika ditanya terkait prediksi APBD Kabupaten Paser untuk tahun 2021,dia  tidak mengetahui persis ,namun ia memprediksi kemungkinkan juga mengalami pengurangan anggaran.

"Sampai saat ini belum ada informasi dari pusat, apakah ada refocusing tahun depan. Namun untuk  APBD Perubahan  sudah berkurang, akibat dana transfer dari pusat berkurang, karena adanya rekofusing pusat," kata Ina. (ADV/MC Kominfo Paser) 
 

Pewarta: R. Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020