Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Kaltim mulai mengembangkan singkong gajah yang merupakan varietas unggulan lokal dengan daerah pengembangan utama meliputi Kota Tarakan, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Nunukan.
"Singkong gajah di Kota Tarakan dikembangkan di Juata Laut sejak 2009, sedangkan di Kabupaten Kutai Kartanegara dikembangkan di Kecamatan Kota Bangun dan Muara Kaman," kata Kepala Bidang Peningkatan Produksi Pertanian, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim Gunawan Wibisono di Samarinda, Rabu.
Singkong gajah, lanjutnya, merupakan salah satu komoditas lokal yang memiliki nilai ekonomi tinggi, apalagi dengan dibangunnya pabrik pengolahan tepung mokaf berbahan dasar singkong gajah di Tenggarong Seberang.
Di Kecamatan Muara Kaman, tepatnya di Desa Rantau Hempang, telah dibuka lahan pengembangan singkong gajah seluas 1.750 hektare sedangkan di Kecamatan Kota Bangun 50 hektare, namun lahan yang sudah berproduksi baru sekitar 10 hektare.
Untuk Kota Tarakan, lahan yang telah ditanami sejak 2009 baru dua hektare namun pada 2012 ini segera dikembangkan lagi menjadi 25 hektare.
Dalam waktu tiga tahun, lanjutnya, budidaya singkong gajah yang dilakukan di Juata Laut, Tarakan dalam usia tanam 7 - 8 bulan sudah mampu menghasilkan rata-rata 25 kilogram per pohon, sedangkan di usia 12 bulan mampu menghasilkan hingga 60 kilogram per pohon.
Singkong ini juga dikembangkan di Kabupaten Nunukan sekitar 150 hektare bahkan sudah berdiri usaha pembuatan tepung mokaf.
Begitu pula di Kabupaten Penajam Paser Utara, tepung mokaf sudah lama dikembangkan, hanya saja masih mengandalkan singkong biasa, belum beralih ke singkong gajah.
Menurut dia, peluang usaha perkebunan singkong gajah menjadi berbagai produk turunan singkong di Kaltim masih sangat terbuka.
Selain singkong dapat dijadikan tepung mokaf (modified cassava flour), jenis singkong ini juga dapat dikembangkan menjadi biofuel sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
Permintaan tepung mokaf di Indonesia sangat tinggi, begitu juga di Kaltim yang telah mengenal tepung mokaf sejak beberapa tahun lalu sementara produksi tepung mokaf di Kaltim masih terbatas.
Menurut dia, tepung mokaf memiliki keunggulan ketimbang terigu karena mokaf memiliki kandungan karbohidrat dan lemak yang lebih rendah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Singkong gajah di Kota Tarakan dikembangkan di Juata Laut sejak 2009, sedangkan di Kabupaten Kutai Kartanegara dikembangkan di Kecamatan Kota Bangun dan Muara Kaman," kata Kepala Bidang Peningkatan Produksi Pertanian, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim Gunawan Wibisono di Samarinda, Rabu.
Singkong gajah, lanjutnya, merupakan salah satu komoditas lokal yang memiliki nilai ekonomi tinggi, apalagi dengan dibangunnya pabrik pengolahan tepung mokaf berbahan dasar singkong gajah di Tenggarong Seberang.
Di Kecamatan Muara Kaman, tepatnya di Desa Rantau Hempang, telah dibuka lahan pengembangan singkong gajah seluas 1.750 hektare sedangkan di Kecamatan Kota Bangun 50 hektare, namun lahan yang sudah berproduksi baru sekitar 10 hektare.
Untuk Kota Tarakan, lahan yang telah ditanami sejak 2009 baru dua hektare namun pada 2012 ini segera dikembangkan lagi menjadi 25 hektare.
Dalam waktu tiga tahun, lanjutnya, budidaya singkong gajah yang dilakukan di Juata Laut, Tarakan dalam usia tanam 7 - 8 bulan sudah mampu menghasilkan rata-rata 25 kilogram per pohon, sedangkan di usia 12 bulan mampu menghasilkan hingga 60 kilogram per pohon.
Singkong ini juga dikembangkan di Kabupaten Nunukan sekitar 150 hektare bahkan sudah berdiri usaha pembuatan tepung mokaf.
Begitu pula di Kabupaten Penajam Paser Utara, tepung mokaf sudah lama dikembangkan, hanya saja masih mengandalkan singkong biasa, belum beralih ke singkong gajah.
Menurut dia, peluang usaha perkebunan singkong gajah menjadi berbagai produk turunan singkong di Kaltim masih sangat terbuka.
Selain singkong dapat dijadikan tepung mokaf (modified cassava flour), jenis singkong ini juga dapat dikembangkan menjadi biofuel sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
Permintaan tepung mokaf di Indonesia sangat tinggi, begitu juga di Kaltim yang telah mengenal tepung mokaf sejak beberapa tahun lalu sementara produksi tepung mokaf di Kaltim masih terbatas.
Menurut dia, tepung mokaf memiliki keunggulan ketimbang terigu karena mokaf memiliki kandungan karbohidrat dan lemak yang lebih rendah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012