Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat Off Grid 24 kilowatt-peak (kWp) di Desa Rantau Buta Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Minggu (2/8).
"Pembangunan PLTS ini merupakan solusi bagi pemukiman masyarakat yang tidak terjangkau oleh layanan listrik dari PLN," katanya.
Ia mengatakan pembangunan PLTS adalah salah satu komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim di tengah penyesuaian dan pemotongan anggaran untuk alokasi penanganan COVID-19.
Menurutnya saat refocusing (penyesuaian) anggaran untuk COVID-19, salah satunya yang tetap menjadi prioritas adalah penerangan karena hal tersebut merupakan kebutuhan dasar masyarakat, selain pendidikan dan kesehatan.
Sementara itu Wakil Bupati Paser H. Kaharuddin yang hadir dalam peresmian itu mengapresiasi pembangunan PLTS sebagai komitmen pemerintah terhadap kebutuhan fasilitas listrik bagi masyarakat.
"Dengan adanya PLTS diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan fasilitas listrik," kata Kaharuddin.
Diketahui off grid merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi matahari sebagai sumber utama dengan rangkaian panel surya untuk menghasilkan energi listrik sesuai kebutuhan.
Dengan PLTS maka masyarakat tidak perlu lagi menggunakan sumber daya lain seperti solar sebagai pembangkit listrik. PLTS menggunakan baterai yang bisa menyimpan energi untuk dimanfaatkan bagi penerangan masyarakat.
Plt Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Kaltim Frediansyah menjelaskan PLTS yang dibangun di Desa Rantau Buta Kecamatan Batu Sopang dapat menerangi 42 Kepala Keluarga (KK) dan 9 fasilitas umum.
"Penerima manfaat PLTS ini masih dapat ditambah dari yang sebelumnya," katanya.
Frediansyah.mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan untuk tambahan 39 KK lain yang bisa dialiri listrik, selain yang sudah ada dapat menerangi 42 KK.
Pemprov Kaltim kata dia terus melakukan pembangunan PLTS serupa di wilayah terpencil di Kaltim.
Dikemukakannya bagi desa lain yang ingin dibangun PLTS, maka Pemerintah Kabupaten bisa mengusulkan ke Gubernur. Yang dipersiapkan yaitu kesiapan lahan. Salah satu syaratnya dilihat dari jumlah penduduk terutama yang jauh dari jangkauan PLN.
Kepala Desa Rantau Buta Asran S mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas dibangun PLTS sehingga masyarakat tidak lagi merasa kegelapan di malam hari.
"PLTS yang ada ini sementara hanya untuk penerangan rumah warga, karena sesuai dayanya hanya untuk penerangan. Tidak bisa misalnya untuk TV, kulkas dan kebutuhan lain," ucapnya.
Ia berharap pemerintah dapat mengupayakan masuknya jaringan PLN sehingga masyarakat dapat menikmati layanan listrik sepenuhnya. (ADV/MC Kominfo Paser)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Pembangunan PLTS ini merupakan solusi bagi pemukiman masyarakat yang tidak terjangkau oleh layanan listrik dari PLN," katanya.
Ia mengatakan pembangunan PLTS adalah salah satu komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim di tengah penyesuaian dan pemotongan anggaran untuk alokasi penanganan COVID-19.
Menurutnya saat refocusing (penyesuaian) anggaran untuk COVID-19, salah satunya yang tetap menjadi prioritas adalah penerangan karena hal tersebut merupakan kebutuhan dasar masyarakat, selain pendidikan dan kesehatan.
Sementara itu Wakil Bupati Paser H. Kaharuddin yang hadir dalam peresmian itu mengapresiasi pembangunan PLTS sebagai komitmen pemerintah terhadap kebutuhan fasilitas listrik bagi masyarakat.
"Dengan adanya PLTS diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan fasilitas listrik," kata Kaharuddin.
Diketahui off grid merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi matahari sebagai sumber utama dengan rangkaian panel surya untuk menghasilkan energi listrik sesuai kebutuhan.
Dengan PLTS maka masyarakat tidak perlu lagi menggunakan sumber daya lain seperti solar sebagai pembangkit listrik. PLTS menggunakan baterai yang bisa menyimpan energi untuk dimanfaatkan bagi penerangan masyarakat.
Plt Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Kaltim Frediansyah menjelaskan PLTS yang dibangun di Desa Rantau Buta Kecamatan Batu Sopang dapat menerangi 42 Kepala Keluarga (KK) dan 9 fasilitas umum.
"Penerima manfaat PLTS ini masih dapat ditambah dari yang sebelumnya," katanya.
Frediansyah.mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan untuk tambahan 39 KK lain yang bisa dialiri listrik, selain yang sudah ada dapat menerangi 42 KK.
Pemprov Kaltim kata dia terus melakukan pembangunan PLTS serupa di wilayah terpencil di Kaltim.
Dikemukakannya bagi desa lain yang ingin dibangun PLTS, maka Pemerintah Kabupaten bisa mengusulkan ke Gubernur. Yang dipersiapkan yaitu kesiapan lahan. Salah satu syaratnya dilihat dari jumlah penduduk terutama yang jauh dari jangkauan PLN.
Kepala Desa Rantau Buta Asran S mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas dibangun PLTS sehingga masyarakat tidak lagi merasa kegelapan di malam hari.
"PLTS yang ada ini sementara hanya untuk penerangan rumah warga, karena sesuai dayanya hanya untuk penerangan. Tidak bisa misalnya untuk TV, kulkas dan kebutuhan lain," ucapnya.
Ia berharap pemerintah dapat mengupayakan masuknya jaringan PLN sehingga masyarakat dapat menikmati layanan listrik sepenuhnya. (ADV/MC Kominfo Paser)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020