Usaha penggilingan padi lokal di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terancam tutup dengan rencana pemerintah kabupaten setempat membangun pabrik penggilingan padi di Kecamatan Babulu.
"58 pengusaha penggilingan padi minta perhatian pemerintah kabupaten," ujar Sekretaris Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi atau Perpadi Kabupaten Penajam Paser Utara, Buchari ketika ditemui di Penajam, Selasa.
Sebanyak 58 pengusaha penggilingan padi yang tergabung dalam Perpadi tersebut merasa terancam kehilangan pekerjaan akibat persaingan bisnis beras yang semakin ketat.
Bisnis penggilingan padi lokal saat ini semakin sepi menurut Buchari, karena selain produksi padi masyarakat yang minim, juga dipengaruhi persaingan yang semakin ketat.
Seluruh anggota Perpadi Kabupaten Penajam Paser Utara berharap dilibatkan dalam rencana pembuatan industri beras di Kecamatan Babulu oleh pemerintah kabupaten setempat.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berencana membangun kawasan berbasis padi berupa pabrik penggilingan padi cukup besar dan modern untuk meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah).
Penyertaan modal investasi di sektor pertanian tersebut sudah disetujui untuk dibahas lebih lanjut oleh enam fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Puluhan pengusaha lokal penggilingan padi nanti bisa tutup operasional sebab kalah bersaing dengan pabrik penggilingan padi milik pemerintah kabupaten itu," ucap Buchari.
"Kami berharap dapat bermitra dengan pemerintah kabupaten untuk pembinaan karena tidak akan mampu bersaing," tambahnya.
Jika semua berjalan sesuai standar kata Buchari, produksi dan pengelolaan tidak ada persaingan sehingga dapat membantu masyarakat.
Ia menimpali lagi, jangan sampai pabrik penggilingan padi setelah dibangun tidak berjalan atau usaha penggilingan padi lokal yang tutup operasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"58 pengusaha penggilingan padi minta perhatian pemerintah kabupaten," ujar Sekretaris Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi atau Perpadi Kabupaten Penajam Paser Utara, Buchari ketika ditemui di Penajam, Selasa.
Sebanyak 58 pengusaha penggilingan padi yang tergabung dalam Perpadi tersebut merasa terancam kehilangan pekerjaan akibat persaingan bisnis beras yang semakin ketat.
Bisnis penggilingan padi lokal saat ini semakin sepi menurut Buchari, karena selain produksi padi masyarakat yang minim, juga dipengaruhi persaingan yang semakin ketat.
Seluruh anggota Perpadi Kabupaten Penajam Paser Utara berharap dilibatkan dalam rencana pembuatan industri beras di Kecamatan Babulu oleh pemerintah kabupaten setempat.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berencana membangun kawasan berbasis padi berupa pabrik penggilingan padi cukup besar dan modern untuk meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah).
Penyertaan modal investasi di sektor pertanian tersebut sudah disetujui untuk dibahas lebih lanjut oleh enam fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Puluhan pengusaha lokal penggilingan padi nanti bisa tutup operasional sebab kalah bersaing dengan pabrik penggilingan padi milik pemerintah kabupaten itu," ucap Buchari.
"Kami berharap dapat bermitra dengan pemerintah kabupaten untuk pembinaan karena tidak akan mampu bersaing," tambahnya.
Jika semua berjalan sesuai standar kata Buchari, produksi dan pengelolaan tidak ada persaingan sehingga dapat membantu masyarakat.
Ia menimpali lagi, jangan sampai pabrik penggilingan padi setelah dibangun tidak berjalan atau usaha penggilingan padi lokal yang tutup operasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020