Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Harga daging ayam dan sapi di beberapa pasar tradisional Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, naik sekitar 25 persen.
Kenaikan harga ini lebih banyak dipengaruhi tingginya kebutuhan masyarakat khususnya yang akan menjalankan ibadah puasa yang jatuh pada Jumat (20/7), kata seorang pedagang daging di Pasar Yamaker Kabupaten Nunukan, Rahma, Kamis.
Menurutnya, harga daging ayam maupun daging hewan mulai terasa naik sejak seminggu yang lalu atau H-7 bulan puasa. Dan pada saat itu, kebutuhan akan daging sudah meningkat dengan banyaknya pembeli.
Kemungkinan, membludaknya pembeli pada H-7 tersebut sebagai persiapan masyarakat khususnya umat Islam yang akan menjalankan ibadah puasa.
"Harga mulai naik seminggu yang lalu. Mungkin banyak warga yang mempersiapkan memang untuk kebutuhannya pada bulan puasa yang katanya mulai besok," kata Rahma.
Banyaknya pembeli menjelang bulan puasa, lanjut Rahma, terpaksa menambah stok daging ayam maupun daging hewan lainnya dari jumlah persediaan pada hari-hari sebelumnya.
Khusus daging ayam, Rahma mengatakan sebelumnya hanya Rp30 ribu saja dan sejak seminggu yang lalu harga naik menjadi Rp35 ribu per kilogramnya.
Begitu pula dagin sapi dan kerbau, sebelumnya seharga Rp40 ribu/kilogram,n sejak seminggu yang lalu menjadi Rp45 ribu/kilogram.
Kenaikan harga daging ayam juga terjadi di Pasar Inhutani dan Pasar Pagi Kabupaten Nunukan.
Meningkatnya harga tersebut, disebabkan tingginya kebutuhan masyarakat pada bulan suci Ramadhan dan bukan karena kurangnya stok, kata pedagang daging Pasar Pagi, Ishak, di Nunukan, Kamis.
Sebelum memasuki bulan puasa, dia hanya menyediakan sekitar 25-30 ekor ayam saja dalam sehari. Tetapi seminggu menjalang puasa hingga H-1 Ramadhan menambah stok sekitar dua kali lipat.
Persediaan ayam dan daging terpaksa dipesan dari Sulawesi Selatan untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat pada bulan puasa ini.
Ishak mengakui, pada bulan-bulan sebelumnya biasanya mengorder ayam dan daging dari Tawau Malaysia sekitar 20 kilogram dengan pertimbangan biaya operasional lebih murah dan mudah mendapatkannya.
Memasuki bulan puasa, ia mengaku mengorder ayam dan daging sekitar 40 kilogram setiap harinya. Diperkirakan permintaan dari masyarakat akan bertambah khususnya yang menjalankan ibadah puasa.
"Terpaksa kami order ayam dan daging dari Sulawesi Selatan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pembeli yang bertambah banyak mulai memasuki bulan puasa. Karena stok dari Tawau (Malaysia) tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat untuk bulan puasa," katanya.
Di Pasar Pagi, kata Ishak, harga ayam seperti di pasar-pasar lainnya di Kabupaten Nunukan Rp35 ribu sedangkan harga sebelumnya hanya Rp25 ribu sampai Rp30 ribu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Kenaikan harga ini lebih banyak dipengaruhi tingginya kebutuhan masyarakat khususnya yang akan menjalankan ibadah puasa yang jatuh pada Jumat (20/7), kata seorang pedagang daging di Pasar Yamaker Kabupaten Nunukan, Rahma, Kamis.
Menurutnya, harga daging ayam maupun daging hewan mulai terasa naik sejak seminggu yang lalu atau H-7 bulan puasa. Dan pada saat itu, kebutuhan akan daging sudah meningkat dengan banyaknya pembeli.
Kemungkinan, membludaknya pembeli pada H-7 tersebut sebagai persiapan masyarakat khususnya umat Islam yang akan menjalankan ibadah puasa.
"Harga mulai naik seminggu yang lalu. Mungkin banyak warga yang mempersiapkan memang untuk kebutuhannya pada bulan puasa yang katanya mulai besok," kata Rahma.
Banyaknya pembeli menjelang bulan puasa, lanjut Rahma, terpaksa menambah stok daging ayam maupun daging hewan lainnya dari jumlah persediaan pada hari-hari sebelumnya.
Khusus daging ayam, Rahma mengatakan sebelumnya hanya Rp30 ribu saja dan sejak seminggu yang lalu harga naik menjadi Rp35 ribu per kilogramnya.
Begitu pula dagin sapi dan kerbau, sebelumnya seharga Rp40 ribu/kilogram,n sejak seminggu yang lalu menjadi Rp45 ribu/kilogram.
Kenaikan harga daging ayam juga terjadi di Pasar Inhutani dan Pasar Pagi Kabupaten Nunukan.
Meningkatnya harga tersebut, disebabkan tingginya kebutuhan masyarakat pada bulan suci Ramadhan dan bukan karena kurangnya stok, kata pedagang daging Pasar Pagi, Ishak, di Nunukan, Kamis.
Sebelum memasuki bulan puasa, dia hanya menyediakan sekitar 25-30 ekor ayam saja dalam sehari. Tetapi seminggu menjalang puasa hingga H-1 Ramadhan menambah stok sekitar dua kali lipat.
Persediaan ayam dan daging terpaksa dipesan dari Sulawesi Selatan untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat pada bulan puasa ini.
Ishak mengakui, pada bulan-bulan sebelumnya biasanya mengorder ayam dan daging dari Tawau Malaysia sekitar 20 kilogram dengan pertimbangan biaya operasional lebih murah dan mudah mendapatkannya.
Memasuki bulan puasa, ia mengaku mengorder ayam dan daging sekitar 40 kilogram setiap harinya. Diperkirakan permintaan dari masyarakat akan bertambah khususnya yang menjalankan ibadah puasa.
"Terpaksa kami order ayam dan daging dari Sulawesi Selatan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pembeli yang bertambah banyak mulai memasuki bulan puasa. Karena stok dari Tawau (Malaysia) tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat untuk bulan puasa," katanya.
Di Pasar Pagi, kata Ishak, harga ayam seperti di pasar-pasar lainnya di Kabupaten Nunukan Rp35 ribu sedangkan harga sebelumnya hanya Rp25 ribu sampai Rp30 ribu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012