Pelaksanaan proyek "Refinery Development Master Plan (RDMP)" yaitu perluasan dan peningkatan kapasitas kilang minyak Balikpapan, Kalimantan Timur diminta memperhatikan protokol kesehatan pandemik COVID-19.
Permintaan tersebut disampaikan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Senin.
“Di sana paling banyak kasus diantara cluster migas, jadi kami ingin tahu apa yang terjadi,” ucapnya.
Sebelumnya Wali Kota Rizal mengancam akan menghentikan Proyek RDMP setelah terjadi transmisi lokal di antara para pekerja.
Pemerintah Kota Balikpapan sebelumnya telah menyurati Manajemen Proyek RDMP untuk penerapan protokol kesehatan COVID-19 di tempat kerja.
“Jadi kita akan tegaskan, jika tidak dipatuhi maka kami akan lakukan penyetopan kegiatan. Kita minta sekali lagi agar mereka mematuhi,” tegas Wali Kota.
Satu yang menjadi perhatian Pemerintah Kota Balikpapan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 adalah para pekerja setelah mengikuti uji swab kembali berbaur seperti biasa dan tidak melakukan isolasi mandiri. Hal tersebut diduga menjadi penyebab tingginya penularan di antara para pekerja.
“Padahal isolasi mandiri itu wajib sambil menunggu hasil swab keluar. Ya syukur kalau negatif. Tapi kalau positif bisa menjadi sumber penularan kepada teman-temannya,” kata Wali Kota Rizal.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan dr Andi Sri Juliarty mengungkapkan, saat ini sudah ada cluster Proyek RDMP, dan dalam sepekan terakhir telah terjadi transmisi lokal atau penularan antarsesama pekerja.
“Kami temukan ada yang tertular di mess, ada yang di lokasi kerja,” jelas dr Juliarty.
Cluster migas adalah sebutan untuk pengelompokan semua pekerja migas yang tertular COVID-19. Umumnya mereka tertular dari tempat asalnya di luar Balikpapan dan baru ketahuan di Kota Minyak setelah mengikuti uji swab—yang wajib sebelum bisa meneruskan ke tempat kerja. Selama masa menunggu hasil uji swab itu, pekerja migas menjalani karantina, baik mandiri ataupun dengan fasilitas perusahaan.
Sejak mulai kenormalan yang baru dan kegiatan-kegiatan yang dulu tertunda sebab COVID-19 dimulai kembali sejak Juni lalu, jumlah cluster migas bertambah. Wali Kota Rizal Effendi pun meminta agar pekerja yang akan ke Balikpapan mengikut uji swab di daerahnya sebelum ke Balikpapan.
Permintaan Wali Kota itu menjadi salah satu kesepakatan dalam pertemuan Gugus Tugas dengan para manajemen perusahaan-perusahaan migas di Balikpapan, Senin 29 Juni 2020.
Saat itu sepertinya tidak ada orang dari RDMP yang hadir. Kalau dari Pertamina Grup seperti RU V, MOR VI, PHM, PHKT, PHSS, EP, semua ada,” kata seorang staf di lingkungan Pemkot Balikpapan merujuk daftar hadir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020