Lima prediksi dari lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA soal virus yang dirilis sejak April - Juni 2020, kini pada bulan Juli 2020 terbukti menjadi kenyataan.
Pendiri LSI Denny JA dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, menyatakan, lima prediksi yang disampaikan melalui survei LSI itu menggunakan data Gugus Tugas Nasional COVID-19, Worldometer dan data dari Singapura University of Technologi and Design, menunjukkan puncak pandemik akan terlampaui.
Denny JA menyatakan, lima prediksi dari surveinya, pertama prediksi bahwa publik akan mulai bekerja lagi secara bertahap di bulan Juni 2020.
Kedua tentang prediksi 99 persen masalah virus corona selesai di bulan Juni 2020 di Indonesia. Prediksi ini dibuat berdasarkan modeling. "Dengan asumsi aturan protokol dipatuhi. Jika asumsi tak dipenuhi, dengan sendirinya, prediksi terganggu," katanya.
Namun dalam konferensi pes berikutnya, LSI Denny JA meriset penyelenggaraan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di aneka wilayah. Temuannya, PSBB tak berefek maksimal. LSI menyatakan pelaksanaan PSBB tak ada yang masuk kategori memuaskan. Banyak publik tak mematuhi PSBB.
Ketiga tentang prediksi 99 persen masalah vaksin teratasi sebelum vaksin ditemukan. Menurut Denny, di era itu memang akan tetap terjadi penularan virus corona. Namun virus corona tidak lagi signifikan mengganggu ruang publik.
Keempat yaitu prediksi ketika vaksin ditemukan, masalah virus corona akan tetap ada. Namun, kata Denny, efeknya hanya seperti flu biasa, karena virus tidak lagi mematikan. "Itu akan terjadi sekitar Juni 2021," ujarnya.
Kelima adalah prediksi akibat kecemasan publik atas isu ekonomi yang melampaui kecemasan publik atas isu terpapar virus corona. Akibatnya, kata Denny, tingkat kontrol penyebaran virus corona akan dialihkan ke tingkat yang lebih rendah yaitu PSBB dilakukan di tingkat RT, RW atau kelurahan.
Prediksi LSI Denny JA itu viral di media sosial pada bulan Mei 2020, psikologi publik mulai menurun. Umumnya mereka jenuh karena sudah berminggu-minggu bekerja di rumah. Tabungan ekonomi juga menipis dan penghasilan berkurang bahkan terhenti.
Kekhawatiran terpapar virus corona sangat tinggi. Kekhawatiran terkena virus ekonomi, sulit memenuhi kebutuhan hidup juga tinggi. Ketidakpastian hidup memuncak.
Prediksi LSI Denny JA bahwa bulan Juni bahwa masyarakat Indonesia akan bekerja kembali, memberikan air segar.
"Apalagi prediksi ini berbasis riset. Prediksi Denny JA itu menjadi viral karena sesuai dengan harapan publik," demikian Denny JA.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
Pendiri LSI Denny JA dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, menyatakan, lima prediksi yang disampaikan melalui survei LSI itu menggunakan data Gugus Tugas Nasional COVID-19, Worldometer dan data dari Singapura University of Technologi and Design, menunjukkan puncak pandemik akan terlampaui.
Denny JA menyatakan, lima prediksi dari surveinya, pertama prediksi bahwa publik akan mulai bekerja lagi secara bertahap di bulan Juni 2020.
Kedua tentang prediksi 99 persen masalah virus corona selesai di bulan Juni 2020 di Indonesia. Prediksi ini dibuat berdasarkan modeling. "Dengan asumsi aturan protokol dipatuhi. Jika asumsi tak dipenuhi, dengan sendirinya, prediksi terganggu," katanya.
Namun dalam konferensi pes berikutnya, LSI Denny JA meriset penyelenggaraan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di aneka wilayah. Temuannya, PSBB tak berefek maksimal. LSI menyatakan pelaksanaan PSBB tak ada yang masuk kategori memuaskan. Banyak publik tak mematuhi PSBB.
Ketiga tentang prediksi 99 persen masalah vaksin teratasi sebelum vaksin ditemukan. Menurut Denny, di era itu memang akan tetap terjadi penularan virus corona. Namun virus corona tidak lagi signifikan mengganggu ruang publik.
Keempat yaitu prediksi ketika vaksin ditemukan, masalah virus corona akan tetap ada. Namun, kata Denny, efeknya hanya seperti flu biasa, karena virus tidak lagi mematikan. "Itu akan terjadi sekitar Juni 2021," ujarnya.
Kelima adalah prediksi akibat kecemasan publik atas isu ekonomi yang melampaui kecemasan publik atas isu terpapar virus corona. Akibatnya, kata Denny, tingkat kontrol penyebaran virus corona akan dialihkan ke tingkat yang lebih rendah yaitu PSBB dilakukan di tingkat RT, RW atau kelurahan.
Prediksi LSI Denny JA itu viral di media sosial pada bulan Mei 2020, psikologi publik mulai menurun. Umumnya mereka jenuh karena sudah berminggu-minggu bekerja di rumah. Tabungan ekonomi juga menipis dan penghasilan berkurang bahkan terhenti.
Kekhawatiran terpapar virus corona sangat tinggi. Kekhawatiran terkena virus ekonomi, sulit memenuhi kebutuhan hidup juga tinggi. Ketidakpastian hidup memuncak.
Prediksi LSI Denny JA bahwa bulan Juni bahwa masyarakat Indonesia akan bekerja kembali, memberikan air segar.
"Apalagi prediksi ini berbasis riset. Prediksi Denny JA itu menjadi viral karena sesuai dengan harapan publik," demikian Denny JA.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020