Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, Bonifasius Belawan Geh mengingatkan para kepala desa (kades) selalu berhati-hati soal penyaluran Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa (BLT-DD) bagi warga tidak mampu terdampak COVID-19.


"Jangan sampai ada kepala kampung (kepala desa) yang melakukan penyimpangan dalam penyaluran BLT-DD maupun penggunaan Dana Desa lainnya, karena jika terjadi penyimpangan, langsung dilakukan penindakan pidana dan dipenjara," ujar Bonifasius di Ujoh Bilang, Jumat.

Untuk itu, katanya, dalam menentukan kriteria siapa saja yang berhak menerima BLT, dimintanya sesuai aturan dan penyaluran kepada warga harus benar-benar sampai.

Jika tidak sampai ke penerima dan ada laporan penyimpangan, maka hal ini berbahaya bagi kades, kata Bonifasius.

Adapun kriteria dan sasaran penerima BLT-DD adalah keluarga miskin yang tidak menerima bantuan dari program lain atau Non Program Keluarga Harapan (PKH), Non Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Non Kartu Pekerja.

Kemudian keluarga yang kehilangan mata pencaharian imbas dari pandemi, keluarga yang belum terdata (exclusion error) dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan memiliki anggota keluarga yang rentan sakit atau memiliki penyakit kronis menahun.

Ia juga mengatakan bahwa BLT-DD ini diberikan bagi warga tidak mampu yang terdampak COVID-19 dengan nilai Rp600 ribu per bulan per KK selama tiga bulan, yakni pada April, Mei, dan Juni.

"Untuk itu, saya ingatkan semua kepala kampung tidak menyelewengkan BLT. Begitu pula dengan kegiatan lain baik yang anggarannya dari Dana Desa maupun dari Alokasi Dana Kampung, jangan sampai diselewengkan," ujar bupati saat menyerahkan BLT-DD di Kampung Batoq Kelo, Long Bagun Ulu, dan Kampung Long Bagun Ilir.

Sementara Lilik Istiyawan, selaku Tenaga Teknis Program Gerbangmas Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Mandiri (P2MKM) Mahulu, mengatakan bahwa jumlah penerima BLT-DD se- Kabupaten Mahulu totalnya mencapai 3.177 kepala keluarga (KK) dengan total anggaran Rp5,71 miliar.

"Jumlah penerima BLT-DD sebanyak 3.177 KK ini tersebar di 50 kampung pada lima kecamatan, yakni Kecamatan Long Bagun terdapat 701 KK, Long Hubung 1.293 KK, Laham 590 KK, Long Apari 263 KK, dan di Kecamatan Long Pahangai terdapat 330 KK," ucap Lilik.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020