Warga pendatang yang masuk Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur melalui Pelabuhan Penyeberangan Penajam semakin meningkat mendekati Lebaran 1441 Hijriah/2020 Masehi.
"Menjelang Lebaran jumlah pendatang yang masuk melalui pelabuhan mengalami peningkatan," ujar Komandan Posko Pemeriksaan COVID-19 Pelabuhan Penajam, Sersan Kepala Sunaryo, ketika ditemui di Penajam, Sabtu.
Data Posko Pemeriksaan COVID-19 Pelabuhan Penajam mencatat dalam satu hari lebih dari 100 pendatang masuk wilayah Penajam Paser Utara dengan alasan bervariasi.
Alasan mereka, antara lain menjenguk keluarga, jalan-jalan, hingga mencari pekerjaan baru, namun tidak semua pendatang diizinkan masuk Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Warga pendatang masuk dari arah Kota Balikpapan ke Kabupaten Penajam Paser Utara tercatat semakin meningkat sejak sepekan terakhir, yang biasanya hanya sekitar 50 orang per hari" ucap Sunaryo.
Tetapi, kata dia, bagi masyarakat yang tidak memiliki kartu identitas serta tujuan yang jelas, terpaksa diminta pulang untuk mengantisipasi masuknya virus corona baru (COVID-19) ke wilayah Penajam Paser Utara.
Pemeriksaan yang dilakukan di Posko COVID-19 Pelabuhan Penajam, lanjut Sunaryo, yakni KTP (Kartu Tanda Penduduk), riwayat perjalanan, alamat, serta tujuan dan suhu tubuh.
Pemeriksaan secara ketat oleh petugas di pelabuhan penyeberangan kapal cepat, klotok (kapal kayu), dan kapal feri dilakukan sampai tiga hari setelah Lebaran.
"Agar penyebaran virus corona tidak meluas, kami lakukan pemeriksaan ketat identitas warga yang keluar dan masuk Kabupaten Penajam Paser Utara," kata dia.
Mayoritas pendatang yang masuk melalui pelabuhan ke Penajam Paser Utara, katanya, dari Kota Balikpapan maupun Pulau Sulawesi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Menjelang Lebaran jumlah pendatang yang masuk melalui pelabuhan mengalami peningkatan," ujar Komandan Posko Pemeriksaan COVID-19 Pelabuhan Penajam, Sersan Kepala Sunaryo, ketika ditemui di Penajam, Sabtu.
Data Posko Pemeriksaan COVID-19 Pelabuhan Penajam mencatat dalam satu hari lebih dari 100 pendatang masuk wilayah Penajam Paser Utara dengan alasan bervariasi.
Alasan mereka, antara lain menjenguk keluarga, jalan-jalan, hingga mencari pekerjaan baru, namun tidak semua pendatang diizinkan masuk Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Warga pendatang masuk dari arah Kota Balikpapan ke Kabupaten Penajam Paser Utara tercatat semakin meningkat sejak sepekan terakhir, yang biasanya hanya sekitar 50 orang per hari" ucap Sunaryo.
Tetapi, kata dia, bagi masyarakat yang tidak memiliki kartu identitas serta tujuan yang jelas, terpaksa diminta pulang untuk mengantisipasi masuknya virus corona baru (COVID-19) ke wilayah Penajam Paser Utara.
Pemeriksaan yang dilakukan di Posko COVID-19 Pelabuhan Penajam, lanjut Sunaryo, yakni KTP (Kartu Tanda Penduduk), riwayat perjalanan, alamat, serta tujuan dan suhu tubuh.
Pemeriksaan secara ketat oleh petugas di pelabuhan penyeberangan kapal cepat, klotok (kapal kayu), dan kapal feri dilakukan sampai tiga hari setelah Lebaran.
"Agar penyebaran virus corona tidak meluas, kami lakukan pemeriksaan ketat identitas warga yang keluar dan masuk Kabupaten Penajam Paser Utara," kata dia.
Mayoritas pendatang yang masuk melalui pelabuhan ke Penajam Paser Utara, katanya, dari Kota Balikpapan maupun Pulau Sulawesi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020