Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Bupati Berau Drs H Makmur HAPK MM membantah tudingan kurang peduli terhadap amblasnya Jalan Bujangga di Tanjung Redeb, seperti yang dikemukakan Ketua Forum Masyarakat Pinggiran, Puja Handayani.

"Jadi salah kalau kami dinilai tidak peduli dengan kejadian itu. Bukan pemerintah tidak berbuat, hanya saja ada tahapan yang tidak boleh dilanggar," ujar Bupati di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Jumat.

Pemkab Berau melalui Dinas Pekerjaan Umum mendatangkan tim ahli yang bukan dari pemerintah. Setelah dilakukan penelitian, kata Bupati, hasil penelitian itu akan diumumkan penyebab amblasnya badan jalan tersebut kepada masyarakat.

"Agar masyarakat tahu apa penyebabnya. Apakah amblasnya badan jalan itu karena faktor alam, persoalan teknis atau karena penyebab lainnya. Jadi, tidak benar apa yang ditudingkan kepada kami seolah-olah kita melakukan pembiaran," ungkapnya.

Upaya yang telah dilakukan, kata Bupati, adalah tanggap darurat terhadap kondisi badan jalan terus dilakukan dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bersama PT Kali Raya Sari (KRS) yang mengerjakan pembangunan turap di Jalan Bujangga juga melakukan penanggulangan dan menimbun badan jalan yang amblas tersebut.

Bupati menargetkan sebelum Ramadhan 1433 Hijriah, jalan utama masyarakat menuju Kecamatan Teluk Bayur dan Gunung Tabur itu sudah bisa dilintasi.

Ia menambahkan, proses penimbunan dengan menggunakan geotekstil dan koral sebanyak empat lapis sudah dilakukan dan progress pekerjaan diperkirakan sudah mencapai 90 persen lebih.

Pemasangan geotekstil dan koral sudah sampai tiga lapis atau tinggal satu lapis lagi, timbunan tersebut sudah bisa dilapisi tanah sirtu agar nyaman dilintasi pengendara.

PT KRS bersama tim teknis dari DPU sudah berupaya maksimal mempercepat perbaikan. Hanya saja, ada beberapa kendala yang mengharuskan penimbunan dilakukan bertahap. Kondisi badan jalan yang amblas belum stabil, sehingga masih harus terus dipantau.

"Bahkan setiap hari tim ini melakukan pemantauan pergerakan, untuk memperhitungkan proses penimbunan," kata Bupati.

Yang jelas tujuan pemerintah adalah membangun, menyediakan fasilitas untuk masyarakat secara luas, bagaimana caranya memberi kemudahan dalam segala hal, yang semata-mata untuk kepentingan masyarakat.

"Niat pemerintah ini baik. Tapi kalau di pertengahan jalan terjadi seperti ini, itu semua di luar dugaan. Tapi kalau mengarah ke kebijakan umum, kami menginginkan semua pembangunan itu indah," kata Bupati.

Oleh sebab itu orang nomor satu di Berau ini mengimbau kepada organisasi masyarakat, tidak membangun opini supaya masyarakat selalu berpikir negatif terhadap pemerintah.

"Silakan mengkritisi pemerintah, tapi mengkritisinya harus bersih, bukan demi kepentingan pribadi atau kepentingan golongan," katanya. (*)

Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012