Tanjung Redeb, (ANTARA News Kaltim) - Satuan Lalu Lintas Polres Berau terus berupaya melakukan berbagai cara untuk memberantas balapan liar di jalan raya Kota Tanjung Redeb Kabupaten Berau Kalimatan Timur.
"Balapan liar merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja pengguna roda dua yang kerap melakukan aksi kebut-kebutan di jalan. Karena itu, Satlantas Polres Berau menerapkan berbagai kiat dan trik tersendiri, melalui pola yang terus berubah-ubah," kata Kapolres Berau AKBP Endro Prasetyo, melalui Kasatlantasnya, AKP Siswantoro SIK di Tanjung Redeb, Berau, Jumat.
Jika cara bertindak yang dilakukan merupakan pengembangan dengan melihat situasi dan kondisi lapangan, khususnya malam minggu yang biasanya banyak sekali pelaku-pelaku yang rata-rata remaja.
"Saat ini kita tempatkan satu anggota di tiap simpangan jalan dalam kota untuk mengantisipasi adanya aksi," katanya.
Selain itu juga ditunjang oleh anggota Satlantas yang melakukan mobile dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Tidak hanya itu, petugas yang ditempatkan wajib menggunakan seragam lengkap.
"Ada juga petugas yang berpakaian preman melakukan monitoring di seluruh jalan dalam kota," kata Siswantoro.
Penempatan anggota polisi di setiap simpangan dengan mewajibkan mengenakan pakaian dinas lengkap, disebutkan mantan Kasatlantas Polres Kutai Barat itu, selain mengantisipasi adanya aksi kebut-kebutan, juga mengantisipasi munculnya polisi gadungan.
"Kita khawatir adanya oknum yang memanfaatkan situasi lapangan dengan berpura-pura menjadi polisi lantas merebut kendaraan orang. Ini yang juga menjadi pertimbangan kita, karena itu bisa saja terjadi, meski belum ada tapi kita antisipasi," katanya.
Namun demikian, ujarnya, pola ini akan tetap dievaluasi setiap akhir bulan untuk melihat efektivitas penerapannya di lapangan.
Sementara waktu setelah penerapan pola itu, Siswantoro menegaskan ada penurunan aktivitas balap liar dalam kota, yang terlihat dari data pelanggaran yang dihimpun dalam bulan Juni.
"Kami melihat masalah lalu lintas seperti aksi kebut-kebutan dan balap liar hampir sama termasuk di Kutai Barat, namun intensitasnya masih tinggi Berau melihat jumlah kendaraan yang lebih banyak," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Balapan liar merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja pengguna roda dua yang kerap melakukan aksi kebut-kebutan di jalan. Karena itu, Satlantas Polres Berau menerapkan berbagai kiat dan trik tersendiri, melalui pola yang terus berubah-ubah," kata Kapolres Berau AKBP Endro Prasetyo, melalui Kasatlantasnya, AKP Siswantoro SIK di Tanjung Redeb, Berau, Jumat.
Jika cara bertindak yang dilakukan merupakan pengembangan dengan melihat situasi dan kondisi lapangan, khususnya malam minggu yang biasanya banyak sekali pelaku-pelaku yang rata-rata remaja.
"Saat ini kita tempatkan satu anggota di tiap simpangan jalan dalam kota untuk mengantisipasi adanya aksi," katanya.
Selain itu juga ditunjang oleh anggota Satlantas yang melakukan mobile dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Tidak hanya itu, petugas yang ditempatkan wajib menggunakan seragam lengkap.
"Ada juga petugas yang berpakaian preman melakukan monitoring di seluruh jalan dalam kota," kata Siswantoro.
Penempatan anggota polisi di setiap simpangan dengan mewajibkan mengenakan pakaian dinas lengkap, disebutkan mantan Kasatlantas Polres Kutai Barat itu, selain mengantisipasi adanya aksi kebut-kebutan, juga mengantisipasi munculnya polisi gadungan.
"Kita khawatir adanya oknum yang memanfaatkan situasi lapangan dengan berpura-pura menjadi polisi lantas merebut kendaraan orang. Ini yang juga menjadi pertimbangan kita, karena itu bisa saja terjadi, meski belum ada tapi kita antisipasi," katanya.
Namun demikian, ujarnya, pola ini akan tetap dievaluasi setiap akhir bulan untuk melihat efektivitas penerapannya di lapangan.
Sementara waktu setelah penerapan pola itu, Siswantoro menegaskan ada penurunan aktivitas balap liar dalam kota, yang terlihat dari data pelanggaran yang dihimpun dalam bulan Juni.
"Kami melihat masalah lalu lintas seperti aksi kebut-kebutan dan balap liar hampir sama termasuk di Kutai Barat, namun intensitasnya masih tinggi Berau melihat jumlah kendaraan yang lebih banyak," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012