Cakupan pelayanan air bersih di Kabupaten Kutai Timur mengalami peningkatan signifikan, khususnya di wilayah perkotaan mencapai 81,12 persen dan untuk masyarakat di perdesaan sebanyak 45,55 persen.
 

“Berdasarkan data per 24 Februari 2020, cakupan pelayanan di perkotaan mencapai 81,12 persen dan perdesaan perdesaan 45,55 persen. Jumlah desa sebanyak 43 desa dan kecamatan terlayani 18 kecamatan,” kata Direktur PDAM Kutim Suparjan, di Kutai Timur, Selasa.

Suparjan mengakui bahwa masih ada sejumlah wilayah dari 18 kecamatan yang ada di Kutim yang belum terlayani sambungan air bersih.

Namun demikian pihaknya sudah mempersiapkan program untuk memperluas jaringan layanan sehingga bisa terserap maksimal untuk seluruh wilayah.

Saat ini lanjut Parkan, pihaknya tengah fokus pada peningkatan pelayanan ke pelanggan, seperti peningkatan jumlah sambungan langganan, hingga nantinya jumlah warga di desa-desa di kecamatan lebih banyak yang menikmati air bersih PDAM.

Parjan optimis, secara bertahap jumlah penduduk ratusan ribu jiwa bakal menikmati air bersih.

“Saat ini jumlah penduduk di wilayah pelayanan teknis yang mencapai 242.935 jiwa, baru terlayani 159.407 jiwa melalui 29.142 unit sambungan langganan,” jelas Parjan lagi.

Dia mengatakan bahwa cakupan pelayanan teknis PDAM Kutim, se-kabupaten sudah mencapai 65,62 persen. Khusus Kecamatan Sangatta Utara, bahkan cakupan pelayanan teknisnya sudah menyentuh 87,88 persen.

Parjan berharap dukungan Pemkab Kutim melalui kebijakan Bupati Kutim H Ismunandar tak kendur demi peningkatan layanan air bersih ini.

Termasuk pada stakeholder dan masyarakat diharapkan terus mendukung kinerja PDAM Kutim agar lebih baik di masa datang.

Pewarta: Wardi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020