Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menargetkan pada 2022 terdapat empat desa berstatus mandiri atau bertambah tiga desa dengan menaikkan nilai dimensi dalam Indeks Desa Membangun (IDM).
"Terdapat tiga komponen utama dalam penilaian IDM, sehingga tiga komponen yang diturunkan dalam beberapa dimensi inilah yang harus diperhatikan, baik akses maupun kualitasnya," ujar Tenaga Ahli Bupati Penajam Paser Utara Aji Sofyen Efendi yang dihubungi dari Penajam, Jumat.
Sebanyak tiga komponen dalam penilaian IDM itu, yakni Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi, dan Indeks Ketahanan Ekologi/Lingkungan.
Ia menuturkan kondisi terkini di daerah setempat, dari 30 desa terdapat 23 desa dengan status berkembang, enam desa berstatus maju, dan satu desa mandiri.
Ia bersyukur karena kabupaten yang juga calon lokasi Ibu Kota Negara (IKN) itu tidak ada desa berstatus tertinggal maupun sangat tertinggal.
Target dua tahun ke depan, lanjutnya, dari 23 desa yang saat ini statusnya berkembang akan ada 40 persen menjadi desa maju, sedangkan dari enam desa maju, tiga di antaranya terus didongkrak menjadi desa mandiri.
"Dengan mencermati tiap dimensi, kemudian memberdayakan setiap sumber daya yang ada, insyaallah bisa, sehingga satu desa mandiri yang baru ada sekarang, maka dua tahun ke depan akan ada empat desa berstatus mandiri," katanya.
Berdasarkan Permendesa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2016 tentang IDM, untuk Indeks Ketahanan Sosial terdiri atas beberapa dimensi, antara lain dimensi modal sosial dan dimensi kesehatan.
Dimensi modal sosial memiliki sejumlah indikator, yakni solidaritas sosial, toleransi masyarakat, rasa aman penduduk, dan kesejahteraan sosial, sedangkan dimensi kesehatan dengan indikator pelayanan kesehatan, keberdayaan masyarakat, dan jaminan kesehatan.
Dimensi pendidikan dengan indikator akses pendidikan dasar dan menengah, akses pendidikan nonformal, dan akses pengetahuan, dimensi permukiman dengan indikator akses air bersih, akses sanitasi, akses listrik, akses informasi dan komunikasi.
Terkait dengan Indeks Ketahanan Ekonomi, lanjutnya, terdiri atas dimensi ekonomi dengan indikator keragaman produksi masyarakat, tersedianya pusat pelayanan perdagangan, akses distribusi, akses lembaga keuangan dan perkreditan, lembaga ekonomi, serta keterbukaan wilayah.
"Sementara Indeks Ketahanan Lingkungan/Ekologi terdiri dari dimensi ekologi dengan indikator kualitas lingkungan, potensi rawan bencana, dan tanggap bencana," ujar Aji.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020