Sangatta (ANTARA News Kaltim) - Ratusan karyawan dan Serikat Pekerja PT. Kiani Lestari, sebuah perusahaan perkayuan di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim sejak 14.30 Wita, hari ini (8/5) menduduki gedung DPRD setempat di bukit pelangi.

Dilaporkan bahwa saat tiba di halaman gedung wakil rakyat, para buruh yang datang bersama istri dan anak berjumlah 263 orang, menggunakan lima unit truk langsung membentang beberapa buah spanduk dan orasi dengan pengawalan sejumlah anggota polisi dan Satpol Pamong Praja Pemkab Kutai Timur.

Mereka juga membawa sejumlah spanduk, salah satunya bertuliskan "PT. Kiani Lestari Batu Ampar, Perusahaan Milik Prabowo Subianto dan Direktur Utama Sugiono, menelantarkan 263 Karyawannya".

Usai berorasi di luar gedung, para buruh yang menuntut pembayaran gaji, astek dan uang pesangon, langsung masuk kedalam dan menduduki ruang serba guna dan ruang rapat dan tidur di depan ruang kerja para wakil rakyat.

Jufri Ahmad, salah seorang koordinator aksi mengatakan bahwa kedatangannya yang kesembilan kalinya ke gedung legisaltif untuk menekan anggota DPRD dan Pemkab Kutai Timur memfasilitasi kami menyelesaikan hak-hak kami sebagai buruh kerja.

Pemilik perusahaan PT. Kiani Lestari Prabowo Subianto harus bertanggung jawab atas nasib karyawan yang berjumlah 263 orang, yang gajinya belum dibayar selama enam bulan, termasuk membayar astek dan uang pesangon.

"Manajemen PT. Kiani Lestari dan Prabowo Subianto sudah termasuk melecehkan karyawan dan pemkab Kutai Timur. Ini pelecehan karena surat Pemkab Kutai Timur melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kutai Timur tertanggal 1 Maret dan 5 Maret 2012 yang ditujukan kepada PT. Kiani Lestari Jakarta tidak digubris," ujarnya.

Pihaknya berharap agar pak Prabowo Subianto, sebagai salah satu orang hebat di negeri ini mau memerintahkan manajemennya untuk menyelesaikan kewajibannya kepada karyawan.

Hal sama dikatakan salah satu manajer di PT. Kiani Lestari Batu Ampar yang ikut dalam aksi menuntut manajemen menyelesaikan hak-hak para karyawannya.

Sejumlah karyawan yang mengaku bekerja di PT Kiani Lestari Batu Ampar sudah enam belas tahun, ada juga yang sudah mengabdi selama dua puluh tahun.

"Saya sudah bekerja selama 20 tahun tetapi perusahaan sekarang tidak peduli lagi makanya ikut demo," kata manajer yang meminta namanya tidak disebutkan itu.

Aksi unjuk rasa itu melibatkan ibu-ibu dan anak-anak yang membawa peralatan untuk "berkemah" (bermalam) di dewan.

Dilaporkan bahwa hingga saat ini belum ada satupun anggota DPRD dan pejabat Pemkab Kutai Timur yang menerima para karyawan yang saat ini mengingat dan memasak di gedung wakil rakyat. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012