Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan meminta pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Kalimantan Timur untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para petugas konservasi, baik untuk hewan yang dilindungi seperti penyu maupun hutan.

Ketika berkunjung ke Kabupaten Berau, Selasa, Zulkifli mengatakan, keberadaan petugas konservasi menjamin kelestarian hutan dan lingkungan Berau ke depan.

Dalam kunjungan pertamanya ke Berau itu, Menhut berharap pemerintah daerah mampu mengelola dan menjaga hutan yang ada. Tidak hanya hutan, juga diharapkan menjaga kelestarian lingkungan baik darat maupun air.

Berau, menurutnya, memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah yang patut disyukuri.

"Caranya dengan menjaga dan memelihara apa yang telah diberikan kepada kita, dan saya yakin dengan Bupati Berau akan mampu melaksanakan itu, karena sempat berbincang tadi disebutkan ada kawasan konservasi yang dibuat dan akan terus diperluas, ini wujud dari komitmen itu," ujar Menhut.

Tidak hanya itu, Zulkifli juga menegaskan agar perusahaan seperti Berau Coal memberikan kontribusi pada kesejahteraan masyarakat khususnya yang terlibat langsung dalam pelestarian lingkungan juga kepada masyarakat lainnya.

Dalam kesempatannya itu, Menhut menjelaskan besarnya manfaat mangrove bagi keselamatan umat manusia.

"Hutan mangrove yang baik bisa membendung laju tsunami dari 6 kilometer menjadi 600 meter, dengan akar di air, mangrove bisa mencegah polusi dari air dan udara, buahnya juga bisa dibuat tepung dan lainnya, masyarakat Berau harus tahu ini," ujarnya.

Penanaman mangrove dikawasan komunikasi mangrove Tanjung Batu, diikuti oleh Bupati, wakil Bupati, Sekda, Dandim 0902 dan sejumlah pejabat baik dari Provinsi dan Berau.

Usai penanaman, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pulau Derawan untuk istirahat sejenak sembari bersantap siang. Usai melaksanakan shalat Dzuhur, rombongan melanjutkan perjalanan ke Pulau Sangalaki.

Pulau Sangalaki merupakan salah satu wilayah konservasi yang dulu merupakan pulau penghasil telur penyu terbesar di Berau.

Dalam kesempatannya berbincang dengan petugas konservasi penyu, Menhut meminta agar petugas diberikan insentif atau memperhatikan kesejahteraannya.

"Kalau kesejahteraannya terjamin maka tidak akan menebang pohon, ilegal loging, tidak menjual telur penyu karena sudah cukup," ungkap Menhut didampingi Bupati Berau Drs Makmur HAPK MM.

Dalam kunjungan ke Berau, Menhut menyempatkan diri untuk mengikuti kegiatan simbolis menanam mangrove di Kecamatan Pulau Derawan, Kampung Tanjung Batu.

Bupati Berau Drs makmur HAPK MM mengatakan, saat ini terdapat 27 ribu hektare lebih mangrove Berau, yang dikelola sekitar 1600an hektar.

Dengan kehadiran Menteri Kehutanan di Berau, Bupati mengharapkan mampu menuntaskan beberapa persoalan yang dialami Berau saat ini terkait pengelolaan kehutanan. (*)

Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012