Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menjamin tidak ada kebocoran soal Ujian Nasional (UN) di daerah itu.
"Tidak ada yang bisa menjamin hingga 100 pesen tetapi kami berupaya sesuai prosedur pada pengamanan pendistribusian soal UN tersebut agar tidak bocor," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Harimurti, Senin.
Tanggung jawab distribusi soal UN kata Harimurti diserahkan ke masing-masing sub-rayon.
Sebelum pelaksanaan, soal UN tersebut disimpan di setiap sub-rayon di bawah pengamanan ketat personel kepolisian.
Hanya berselang beberapa menit sebelum ujian dilaksanakan soal tersebut, kata Harimurti, baru dibawa ke sekolah dengan pengawalan personil kepolisian.
"Jadi, tidak ada celah untuk melakukan kecurangan sebab prosedur pendistribusian soal sudah dilakukan sesuai standar. Kalaupun ada kebocoran, itu diluar kemampuan kami, tetapi sejauh ini saya belum mendengar laporan terkait kemungkinan adanya kecocoran soal UN itu," kata Harimurti.
Terkait informasi adanya kebocoran jawaban soal UN melalui jejaring sosial dan telepon genggam yang merebak di berbagai daerah di Indonesia, Dinas Pendidikan Kota Samarinda kata Harimurti telah mengantisipasi kemungkinan isu tersebut.
Pihak Dinas Pendidikan Kota Samarinda lanjut dia telah menghimbau kepada seluruh peserta UN agar tidak percaya bocoran jawaban tersebut.
"Jauh sebelum pelaksanaan UN berlangsung, kami telah menghimbau para siswa agar percaya pada kemampuan sendiri dengan berupaya belajar menghadapi UN dan tidak terpengaruh jika ada kunci jawaban yang tersebar baik melalui telepon genggam maupun dari informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," katanya.
"Soal UN itu sendiri terdiri dari lima paket sehingga peserta akan mendapatkan soal yang berbeda dengan peserta yang ada di debelahnya hingga urutan keenam. Jadi, kami telah menyampaikan sistem UN tersebut kepada para siswa agar mereka tidak berharap mendapat contekan apalagi bocoran soal namun harus berusaha belajar sebab soal itu diambil berdasarkan kisi-kisi mata pelajaran yang telah mereka pelajari di kelas," ungkap Harimurti. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Tidak ada yang bisa menjamin hingga 100 pesen tetapi kami berupaya sesuai prosedur pada pengamanan pendistribusian soal UN tersebut agar tidak bocor," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Harimurti, Senin.
Tanggung jawab distribusi soal UN kata Harimurti diserahkan ke masing-masing sub-rayon.
Sebelum pelaksanaan, soal UN tersebut disimpan di setiap sub-rayon di bawah pengamanan ketat personel kepolisian.
Hanya berselang beberapa menit sebelum ujian dilaksanakan soal tersebut, kata Harimurti, baru dibawa ke sekolah dengan pengawalan personil kepolisian.
"Jadi, tidak ada celah untuk melakukan kecurangan sebab prosedur pendistribusian soal sudah dilakukan sesuai standar. Kalaupun ada kebocoran, itu diluar kemampuan kami, tetapi sejauh ini saya belum mendengar laporan terkait kemungkinan adanya kecocoran soal UN itu," kata Harimurti.
Terkait informasi adanya kebocoran jawaban soal UN melalui jejaring sosial dan telepon genggam yang merebak di berbagai daerah di Indonesia, Dinas Pendidikan Kota Samarinda kata Harimurti telah mengantisipasi kemungkinan isu tersebut.
Pihak Dinas Pendidikan Kota Samarinda lanjut dia telah menghimbau kepada seluruh peserta UN agar tidak percaya bocoran jawaban tersebut.
"Jauh sebelum pelaksanaan UN berlangsung, kami telah menghimbau para siswa agar percaya pada kemampuan sendiri dengan berupaya belajar menghadapi UN dan tidak terpengaruh jika ada kunci jawaban yang tersebar baik melalui telepon genggam maupun dari informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," katanya.
"Soal UN itu sendiri terdiri dari lima paket sehingga peserta akan mendapatkan soal yang berbeda dengan peserta yang ada di debelahnya hingga urutan keenam. Jadi, kami telah menyampaikan sistem UN tersebut kepada para siswa agar mereka tidak berharap mendapat contekan apalagi bocoran soal namun harus berusaha belajar sebab soal itu diambil berdasarkan kisi-kisi mata pelajaran yang telah mereka pelajari di kelas," ungkap Harimurti. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012