Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat mengalokasikan anggaran Rp1,3 miliar untuk perbaikan sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang sebelumnya sempat dikeluhkan karena kondisi gedung sekolah nampak tidak layak.
"Sebelumnya kondisi gedung SMK Negeri 1 Kaliorang yang dikeluhkan tak layak, kami sudah perintahkan Kepala Sekolah bersangkutan untuk membuat usulan dalam bentuk proposal dengan mendata apa-apa saja yang diperbaiki, dan dari usulan tersebut sudah kita alokasikan Rp1,3 miliar," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim Muhammad Kurniawan di Samarinda, Minggu.
Ia menyampaikan, pekerjaan renovasi di sekolah tersebut juga dibantu melalui pokok-pokok pikiran DPRD Kaltim, namun dalam melakukan perbaikan sekolah tersebut tidak serta merta dianggarkan penuh, pekerjaan dilakukan secara bertahap.
Kurniawan mengatakan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut diharapkan proses lelang bisa berjalan lancar dan tidak ada kendala dalam menentukan siapa penyedia yang akan mengerjakannya.
"Intinya kita berharap ada perubahan yang lebih pada kondisi gedung di SMK Negeri 1 Kaliorang tersebut, sehingga memberikan kenyamanan kepada peserta didik mau pun tenaga pendidik dan kependidikan," ucap Kurniawan.
Sebelumnya, legislator DPRD Provinsi Kaltim Agiel Suwarno menyoroti dan mengaku prihatin atas kondisi bangunan SMK Negeri 1 Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang tak layak sebagai sekolah negeri.
"Kondisi gedung atau bangunan SMK Negeri 1 yang terletak di Bukit Makmur, Kecamatan Kaliorang, sungguh memprihatinkan sejak beberapa tahun lalu," ujar Agiel.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kutai Timur itu menyebutkan pihaknya menemukan dinding ruang kelas maupun plafon di SMKN 1 Kaliorang sudah mulai lapuk dan retak. Bisa dikatakan, tak layak untuk proses belajar mengajar.
Kondisi bangunan yang rusak cukup parah, dikhawatirkan dapat membahayakan para siswa dan guru di kelas. Terutama, saat musim penghujan yang nantinya akan berdampak pada bangunan.
Ia mengatakan, SMK Negeri di bawah pembinaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim seharusnya memiliki fasilitas seimbang dan memadai. Tetapi kenyataan di lapangan justru tak layak disebut sebagai sekolah negeri.
"Sudah namanya SMK Negeri semestinya fasilitas harus seimbang. Karena kita punya konsep pendidikan yang sama. Tapi ternyata ditemukan ruangan tidak ada meja, kursi, plafon ruangan hampir bisa dipastikan usang dan rontok, rusak parah," ungkap legislator Daerah Pemilihan Kutim, Berau dan Bontang.
Agiel menambahkan, berdasarkan hasil pantauan, katanya hanya ada 10 ruang kelas yang dianggap cukup layak dari 15 ruang kelas yang tersedia. Tentu, ruang kelas ini sangat kurang untuk seluruh murid di SMKN 1 Kaliorang.