Jumlah warga yang menjadi peserta KB Baru (CPR) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, dinilai berhasil karena telah melampaui target sampai Juli  2019  mencapai 69,44 persen dari  yang   ditargetkan pada RPJMD  sebesar  67 persen.

"BKKBN Kaltim menargetkan jumlah kepesertaan KB baru untuk Balikpapan sebanyak 2.770 pasangan usia subur (PUS)," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Sri Wahyuningsih saat melaporkan pada kegiatan Pencanangan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK Kes ke 47 di Balikpapan, Rabu(16/10).

Target CPR sebanyak 2.770 PUS itu terdiri atas penggunaan alat kontrasepsi IUD sebanyak 769 peserta, implan 186 peserta, medis operasi wanita (MOW) 281 peserta, medis operasi pria (MOP) 1 peserta, kondom 72, pil 279, suntik sebanyak 1.241 peserta.

"Untuk total Metode KB Jangka Panjang (MKJP) sebanyak 1.237 peserta. Sementara capaian unmet Need (keinginan ber KB namun belum terlayani) PUS hingga  Juli 2019 tercatat 14,48 persen dari terget 15,10 persen. Artinya sudah melampaui target, karena makin kecil Unmet Need, makin baik. Sebaliknya, semakin besar angka CPR semakin baik kinerja," katanya.

Ia juga mengatakan, hingga saat ini target MOP hanya 1 orang, namun sampai sekarang belum ada pesertanya, sehingga ia berharap sampai Desember mendatang ada akseptor KB pria yang berminat.

Untuk angka unmet Need per kecamatan, kata Sri merinci, adalah Kecamatan Balikpapan Timur tercatat ada 16,12 persen, Balikpapan Barat terdata 18,63 persen, Balikpapan Selatan masih 25,72 persen, Balikpapan Kota masih 21,46 persen, dan Kecamatan Balikpapan Utara ada 12,16 persen.

"Ini berarti di Kecamatan Balikpapan Utara yang terbaik dalam pencapaian kinerja Unmet Need karena berhasil menekan di angka 12,16 persen, sebaliknya Balikpapan Selatan masih tinggi di angka 25,72 persen atau terendah dalam pencapaian kinerjanya," tutur Sri.
Sekretari BKKBN Kaltim Achmad Taqdir saat melakukan pertemuan dengan para kader KB dan PKK di Balikpapan (Antaraews Kaltim/rhd)

Ia juga mengatakan, berdasarkan laporan penyuluh KB Kecamatan Balikpapan Selatan, target yang akan digiring untuk kepesertaan KB baru ada di satu RT yang dilayani sebanyak 10 unmet Need. Untuk di Kelurahan Sepinggan Raya ada 34 RT, berarti akan ada 340 PUS yang akan terlayani.

Berdasarkan laporan PKB  di Kecamatan Balikpapan Selatan target yang akan digiring untuk kepesertaan KB baru 1 RT  dilayani sebanyak 10 unmet need. Di daerah Sepinggan Raya ada 34 RT maka akan ada 340 PUS yang akan terlayani.

“Kami juga mencanangkan Pelayanan KB  bergerak  mulai saat ini sampai Desember mendatang  dalam rangka mengejar terget  pencapai program KKBPK,” katanya.

Sementara itu Sekretaris Perwakilan BKKBN Kaltim, Achmad Taqdir mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh DP3AKB kota Balikpapan.

“Kami BKKBN Kaltim mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan DP3AKB Balikpapan menjangkau daerah daerah unmet need dan kami mendukung, terutama alat kontrasepsi diluar distribusi rutin,” katanya.

Ia juga meminta dukungan kepada ibu-ibu PKK untuk memberikan motivasi kepada para kader dalam mengajak masyarakat khususnya peserta KB batu untuk menggunakan alat kontrasepsi MKJP berupa implan dan IUD.

Achmad Taqdir menjelaskan KB tidak hanya dimaknai sebagai upaya pengendalian kalhiran, namun kesadaran akan pentingnya perencanaan dalam setiap keluarga. Kegiatan pemberdayaan telah dilakukan oleh PKKdalam mendukung program KKBPK.

Menurutnya PKK bisa dikatakan sebagai agen pembangunan dan agen perubahan terutama dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dengan adanya kader-kader yang menjangkau di tingkat desa atau kelurahan serta daerah yang jauh pedalaman , terpencil dan  pesisir.

“Melalui Pencanangan Kesatuan Gerak PKK KKBPK-Kesehatan 47 di Kota Balikpapan diharapkan dapat menjadi motor penggerak partisipasi semua pihak dalam wadah pembinaan,” ujar Taqdir.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019