Program pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Kutai Timur terus mengalami peningkatan dari sisi pelanggan, hingga September 2019 tercatat telah mencapai 62,58 persen.


Direktur Utama PDAM Tirta Tuah Benua Kutim, Suparjan di Sangatta, Selasa mengatakan saat ini jumlah sambungan langganan (SL) 27.466 pipa sambungan.

Menurut Suparjan pemenuhan kebutuhan air bersih diimplementasikan melalui program SPAMDES (Sistem Penyediaan Air Minum Desa) dan PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).

"Untuk mendukung pelayanan distribusi air bersih, kapasitas terpasang di 18 cabang dan unit sudah mencapai 595 liter perdetik,” kata Suparjan.

Kendati progresnya sangat positif, namun Suparjan yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Teknik PDAM Kutim ini mengaku belum puas.

Selain mengejar profit sebagai perusahaan daerah, dirinya akan terus berupaya memaksimalkan pelayanan hingga cakupan seluruh Kutim.

Dia mengatakan bagi desa yang belum terjangkau pelayanan PDAM, diupayakan terlayani melalui program SPAMDES dan PAMSIMAS.

“Kami telah mendapatkan perintah dari Bupati Kutim, Ismunandar, untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti air bersih ,oleh sebab itu fokus pembangunan adalah peningkatan pelayanan air bersih, listrik dan kemandirian desa,” tegasnya.

Menurur Suparjan, khusus SPAMDES hingga 2020 bakal melayani 29 desa, 653 sambungan rumah dan 34.048 jiwa, diluar cakupan PDAM Kutim.

Secara umum, hingga tiga tahun terakhir pemerintah telah berhasil menghadirkan sarana dan fasilitas air bersih dan air minum bagi warga pedesaan melalui SPAMDes dan PAMSIMAS.

"Faktanya mulai terlihat, saat ini penyediaan air bersih kini sudah terbangun sebanyak 59 unit dan Pemkab Kutim akan berusaha keras menyediakan fasilitas sistem penyediaan air minum bagi masyarakat pedesaan," jelasnya.

Pewarta: Wardi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019