Bupati Kutai Timur (Kutim) menegaskan dimulainya pembangunan Jembatan Penghubung Sangatta Selatan ke Utara akan menjadi momentum bangkitnya roda perekonomian maupun denyut nadi percepatan perkotaan.


Walaupun sudah ada Jembatan Kampung Kajang, permintaan jembatan ini  dinantikan warga mengingat jika air pasang area ini rawan kecelakaan, karena warga memanfaatkan moda transportasi tradisional untuk menyeberang menggunakan kapal ponton.

"Jembatan ini sangat potensial jika kelak berdiri, saya harap percepatan pembangunan 2020 dapat segera terealisasi. Otomatis jika berdiri, berimbas ke sisi ekonomi warga dan tentunya lebih safety," papar Ismu saat momen peletakan batu pertama di sisi selatan Sungai Sangatta, Dusun Massabang, Minggu (13/10).

Bupati didampingi Ketua DPRD Kutim Encek UR Firgasih, Wabup Kasmidi Bulang, anggota DPRD Kutim Sayid Anjas, Camat Sangatta Selatan Hasdiah, dan Kabid Prasarana Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutim Witono.

Tidak ingin jatuh korban jiwa, jembatan ini secara repsentatif dunia modern bermanfaat positif dari sisi transportasi yang lebih aman dan nyaman.

Di usia Kutim yang memasuki ke-20 tahun, Ismunandar berharap dimulainya pengerjaan jembatan memudahkan akses lalu lalang warga Sangatta Selatan maupun Utara.
SIAP DIKERJAKAN: Bupati Ismunandar dalam momen dimulainya percepatan pembangunan Jembatan Penghubung Sangatta Selatan ke Utara. (Antaranews.com/Irfan/Humas Kutim)

"Jembatan ini memang sudah sangat didambakan warga, saat itu ada persoalan teknis makanya kami bangun terlebih dahulu Jembatan Kampung Kajang. Nah, tahun ini Alhamdulillah dapat kita laksanakan percepatan pembangunan jembatan penghubung ini," papar mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutim itu.

Ditambahkan Ismu, proyek jembatan tahun jamak (multiyears) yang menelan dana Rp35 miliar ini juga didukung Ketua DPRD Kutim Encek UR Firgasih.

"Ketua DPRD Kutim akan menjamin dana proyek multiyears diperjuangkan untuk kelancaran pembangunan jembatan ini,” jelasnya.

Terakhir, Ismu mengarahkan area sekitar pembangunan jembatan penghubung ini bisa memanfaatkan lingkungan sekitar sungai menjadi objek wisata.

"Bagaimana sungai dijadikan teras rumah menjadi pemandangan asri yag bisa dinikmati, bukan untuk dijadikan membuang sampah ke sungai. Kedepan ini jadi model memanfaatkan sungai sepanjang rumah di atas sungai dijadikan beranda (ruang outdoor) indah dan nyaman," katanya.

Menurut dia, nanti Pemkab konsepkan penataan sekaligus anggarannya selanjutnya kapal ponton tetap beraktivitas, bersolek dengan hiasan warna warni yang mampu menambah estetika kapal lebih menarik dilihat, ini ada hasil inisiasi dari anggota DPRD Kutim Sayid Anjas. (hms13)

Pewarta: Wardi Kutim

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019