Kapolres Kabupaten, Kutai Timur (Kutim) AKBP Teddy Restiawan memimpin apel kesiapsiagaan karhutla yang melibatkan tiga kecamatan yakni Kongbeng, Muara Wahau, dan Telen di Kabupaten Kutai Timur.
Apel tersebut diikuti seluruh unsur musyawarah pemimpin kecamatan (Muspika), para organisasi penanggulangan bencana karhutla disekitar kecamatan dan dirangkai dengan simulasi sedehana menggunakan mobil pemadam kebakaran menampilkan aksi penanggulangan karhutla.
"Kita (harus) mencoba untuk merumuskan langkah-langkah strategis dan rencana-rencana aksi dalam menghadapi bencana asap karhutla," kata Kapolres dihubungi, Minggu.
Kapolres mengatakan bahwa aparat kepolisian terus melakukan sosialisasi akan bahaya membuka lahan dengan cara membakar, karena hal tersebut menjadi penyebab asap yang berujung dampak negativ pada lingkungan.
"Kita lihat di Provinsi Riau saat ini sangat menderita akibat asap kabut, bahkan sudah ada perkiraan 10 orang yang meninggal dunia akibat ISPA. Dan juga masih banyak yang menderita gangguan-gangguan karena asap yang cukup tebal," tutur Kapolres.
Dia mengajak secara bersama-sama kerahkan kemampuan menanggulangi karhutla selama musim kemarau, begitu juga pada masyarakat dapat meningkatkan kesiagaannya.
Pihaknya pun menemukan cukup banyak titik panas di Kutim terdiri dari lahan batu bara 20 hektar dan lahan masyarakat umum 250 hektar. Semuanya kurang lebih 265 titik panas yang berada di Kutim sesuai dengan data yang ada.
"Saya apresiasi untuk seluruh pemerintah kecamatan, komponen masyarakat, OPD terkait, dan perusahaan-perusahaan yang cepat tanggap dalam penanggulangan bencana karhutla ini," tutup Kapolres.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019