Sangatta (ANTARA News Kaltim) -
Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan
Timur, dr Marten Luther, mengatakan, pihaknya sudah bersiap-siap
mengantisipasi serangan serangga tomcat.
"Kita sudah membentuk tim untuk mengantisipasi serangan tomcat, kita siap menangkal jika sewaktu-waktu menyerang warga Kutai Timur," katanya di Sangatta, Minggu.
Menurut dr Marten Luther, serangga tomcat, dengan nama ilmiah paederus littoralis berukuran 1 hingga 35 milimeter, sudah masuk Samarinda. Oleh karena itu sejak dini kita sudah antisipasi dan bersiap terhadap serbuan Tomcat.
"Kami akan segera melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Timur, terkait serangga tomcat yang menurut informasi sudah masuk ke Samarinda," katanya.
Marten mengingatkan jika suatu saat ada warga yang diserang tomcat, agar segera menyampaikan dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian atau ke Puskesmas terdekat untuk menjaga warga tidak terinveksi.
Wajib koordinasi dengan pihak Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan atau Puskesmas jika nantinya banyak keluhan. Pihaknya juga memastikan siap menyediakan penangkal toksin berbahaya itu.
"Pemkab Kutai Timur melalui Dinas Kesehatan akan menyediakan obat ke seluruh puskesmas di 18 kecamatan untuk penanganan wabah tomcat harus serius ditangani," katanya.
Marten menilai, mulai sekarang warga harus waspada dan kalau memang ada dan hinggap di tangan atau tubuh jangan asal pegang. Usahakan di tiup supaya serangganya pergi. Sebab jika hewan ini berontak maka racunnya dapat langsung menyebar.
Jika badan atau tengan terkena racun segeralah dan hanya boleh mencuci bagian kulit dengan menggunakan sabun.
Warga tidak boleh menggunakan obat seperti odol, minyak kayu putih, balsem, minyak tawon mupun bedak tabur, karena hanya akan memperparah keadaan.
"Kalau warga obat selain air dan sabun, maka kulit yang terkena toksin tomcat akan merah meradang mirip herpes," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Kita sudah membentuk tim untuk mengantisipasi serangan tomcat, kita siap menangkal jika sewaktu-waktu menyerang warga Kutai Timur," katanya di Sangatta, Minggu.
Menurut dr Marten Luther, serangga tomcat, dengan nama ilmiah paederus littoralis berukuran 1 hingga 35 milimeter, sudah masuk Samarinda. Oleh karena itu sejak dini kita sudah antisipasi dan bersiap terhadap serbuan Tomcat.
"Kami akan segera melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Timur, terkait serangga tomcat yang menurut informasi sudah masuk ke Samarinda," katanya.
Marten mengingatkan jika suatu saat ada warga yang diserang tomcat, agar segera menyampaikan dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian atau ke Puskesmas terdekat untuk menjaga warga tidak terinveksi.
Wajib koordinasi dengan pihak Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan atau Puskesmas jika nantinya banyak keluhan. Pihaknya juga memastikan siap menyediakan penangkal toksin berbahaya itu.
"Pemkab Kutai Timur melalui Dinas Kesehatan akan menyediakan obat ke seluruh puskesmas di 18 kecamatan untuk penanganan wabah tomcat harus serius ditangani," katanya.
Marten menilai, mulai sekarang warga harus waspada dan kalau memang ada dan hinggap di tangan atau tubuh jangan asal pegang. Usahakan di tiup supaya serangganya pergi. Sebab jika hewan ini berontak maka racunnya dapat langsung menyebar.
Jika badan atau tengan terkena racun segeralah dan hanya boleh mencuci bagian kulit dengan menggunakan sabun.
Warga tidak boleh menggunakan obat seperti odol, minyak kayu putih, balsem, minyak tawon mupun bedak tabur, karena hanya akan memperparah keadaan.
"Kalau warga obat selain air dan sabun, maka kulit yang terkena toksin tomcat akan merah meradang mirip herpes," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012