Sebanyak 50 orang bidan dari beberapa fasilitas kesehatan (Faskes) di Provinsi  Kalimantan Timur (Kaltim)  mengikuti kegiatan sosialisasi peningkatan kompetensi  pelayanan KB yang dilaksanakan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi  Kaltim.
 

“Kegiatan sosialisasi ini bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia  (IDI)  Kaltim, Ikatan Bidan Indonesia (IBI ) Kaltim,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Eli Kusnaeli di Samarinda, Jum’at.

Adapun tujuan dari  peningkatan kompetensi bagi bidan dalam melakukan pelayanan agar pelayanan kontrasepsi lebih meningkat,  yakni  peningkatan akses pelayanan yang mudah dan  pelayanan berkualitas.

Menurutnya selama ini pelayanan sudah cukup baik, namun perlu ditingkatkan lagi, agar  pasangan usia subur (PUS) yang ingin ber KB dan mengatur jarak kelahiran dengan mudah mendapatkan pelayanan.  Berdasarkan   data statistik  yang rutin diterima  tiap bulan  dari sejumlah Faskes  yang ada , jadi ada sekitar 70 persen  PUS  yang menjadi peserta KB.

Kemudian berdasarkan hasil survei  sekitar 60 persen saat ini pasangan usai subur  sedang menggunakan kontrasepsi, jadi kesadaran masyarakat untuk ber KB cukup tinggi.

“Tingginya kesadaran masyarakat  ber KB harus diimbangi dengan pelayanan yang  baik oleh tenaga medis  profesional, harus tersedianya  logistik  alat kontrasepsi  maupun obat ,” kata Eli.

Sementara panitia pelaksana Kabid Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB KR) BKKBN Kaltim, Sudibyo menambahkan tujuan dari peningkatan kompetensi  tersebut untuk meningkatkan akses pelayanan tenaga medis , meningkatnya komitmen pelayanan serta tercapainya pelayanan berkualitas.

Ia mengatakan salah satu aspek yang mendukung terwujudnya stabndarisasi  pelayanan KB adalah tenaga medis  yang kompeten dalam memberikan palayanan KB di setiap fasilitas kesehatan, sehingga diperlukan sosialisasi dan pelatihan bagi para bidan.

Sudibyo menjelaskan persiapan tenaga medis  yang berkompeten  yang sudah dilatih  teknis contraceptive tecknology update (CTU)  melalui pusat pelatihan klinik sukender Provinsi Kaltim sejak 2011 sebanyak 1.063 bidan dan 582 dokter.

“Peningkatan kompetensi  tenaga medis terus dilakukan BKKBN setiap tahunnya dengan harapan pelayanan KB akan lebih baik dan berkualitas,” katanya.

 

Pewarta: Rhd

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019