Balikpapan, (ANTARA News Kaltim) - Satuan tugas Pertamina dan anggota  Kepolisian Resor Balikpapan mencatat nomor polisi setiap kendaraan yang antre  membeli bahan bakar minyak  di stasiun pengisian bahan bakar umum.  
 
"Kami terutama memperhatikan sepeda motor bertangki besar dengan kapasitas hingga 16 liter," kata Rudi Bintoro, staf Humas Pertamina Unit Pemasaran VI, Jumat.

Ia mengatakan, dari catatan petugas sudah ada 27 pembeli BBM roda dua dengan kapasitas 16-17 liter.

"Mereka kami catat nomor polisinya sambil diminta untuk tidak bolak balik antre. Kalau sampai dua kali kita tolak," kata Marshal,  petugas di SPBU Damai, Jalan MT Harjono.

Menurut Rudi, nomor polisi kendaraan bermotor itu saling diinformasikan antarpetugas yang menjaga SPBU berbeda.

Pada Kamis (15/3) di SPBU 6176103 terlihat antrean kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, tidak lebih dari 50 meter.

"Tidak separah dua hari lalu. Saat itu antrean mobil hingga jauh keluar SPBU. Walau demikian, BBM sudah habis pukul 18.00. Normalnya baru habis pukul 22.00-23.00 untuk premium," ujar Marshal.

Di SPBU ini, kata dia, pembelian BBM dibatasi oleh petugas. Truk besar yang berkapasitas tangki 300 liter maksimal boleh membeli 250 liter. Truk yang kapasitas tangkinya 150 liter paling banyak boleh membeli 100 liter

Ia mengatakan,  kebijakan ini inisiatif  dari pemilik SPBU untuk memberikan kesempatan bagi pengguna kendaraan jenis lain yang juga memerlukan BBM.

"Kasihan kan kalau yang belakang sudah antre lama terus BBM-nya habis karena banyak tersedot oleh truk-truk besar. Jadi kita atur, dan ini juga dilakukan di SPBU lainya," ujarnya.

Marshal juga kerap menemukan kendaraan dengan tangki BBM yang dimodifikasi. SPBU Damai setiap hari memperoleh jatah premium dan solar masing-masing sebanyak 30 kiloliter. Jatah untuk solar habis dalam dua jam.

"Kami menjual solar mulai pukul 21.00,  jam 00.00 sudah habis. Tetapi sejak Rabu (14/3) kami sudah mendapat pasokan lagi pada malam hari untuk dijual pagi harinya. Dengan begitu antrean pagi tidak panjang lagi," katanya.(*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012