Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menyiapkan dana lebih kurang Rp500 juta untuk menangani bencana tanah longsor di Desa Bukit Raya, Kecamatan Penajam.
Sekretaris Kabupaten Penajam Pase Utara Tohar saat dihubungi, Sabtu (18/5), menjelaskan, anggaran yang disiapkan untuk penjagaan sekaligus konsolidasi penanganan tanah longsor di Desa Bukit Raya.
"Dana Rp500 juta yang dialokasikan itu untuk tindakan penanganan darurat meliputi pemantauan, penjagaan, pendataan hingga konsolidasi tindakan teknis di lapangan," jelasnya.
Dana yang digelontorkan untuk penanganan tanah longsor di Bukit Raya tersebut, lanjut Tohar, bersumber dari mata anggaran biaya tidak terduga 2019.
Hujan dengan intensitas cukup tinggi yang mengguyur wilayah Penajam Paser Utara mulai Kamis (9/5) malam hingga Sabtu (11/5) pagi mengakibatkan siring SD Negeri 017 Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku mengalami longsor.
Longsor yang terjadi Sabtu (11/5), sekitar pukul 10.00 Wita itu, berdampak terhadap gedung SD Negeri 017 yang tidak jauh dari titik tanah longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara memperkirakan bencana tanah longsor susulan masih berpotensi terjadi di wilayah itu.
Jika terjadi longsor susulan, menurut Tohar, bisa mengakibatkan tidak ada akses jalan untuk masuk menuju sekolah, serta berdampak pada bangunan sekolah yang akan ikut roboh.
"Titik longsor di Desa Bukit Raya hanya berjarak kira-kira sejengkal dari bangunan gedung SD Negeri 17, jadi perlu penanganan secepatnya," kata Kepala Ex-Officio BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara bersama tim telah melakukan pengukuran titik longsor di Desa Bukit Raya, Kecamatan Penajam.
Rencananya tanah longsor dekat bangunan gedung SD Negeri 017 Desa Bukit Raya tersebut akan disiring menggunakan material beton menggantikan kayu ulin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Sekretaris Kabupaten Penajam Pase Utara Tohar saat dihubungi, Sabtu (18/5), menjelaskan, anggaran yang disiapkan untuk penjagaan sekaligus konsolidasi penanganan tanah longsor di Desa Bukit Raya.
"Dana Rp500 juta yang dialokasikan itu untuk tindakan penanganan darurat meliputi pemantauan, penjagaan, pendataan hingga konsolidasi tindakan teknis di lapangan," jelasnya.
Dana yang digelontorkan untuk penanganan tanah longsor di Bukit Raya tersebut, lanjut Tohar, bersumber dari mata anggaran biaya tidak terduga 2019.
Hujan dengan intensitas cukup tinggi yang mengguyur wilayah Penajam Paser Utara mulai Kamis (9/5) malam hingga Sabtu (11/5) pagi mengakibatkan siring SD Negeri 017 Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku mengalami longsor.
Longsor yang terjadi Sabtu (11/5), sekitar pukul 10.00 Wita itu, berdampak terhadap gedung SD Negeri 017 yang tidak jauh dari titik tanah longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara memperkirakan bencana tanah longsor susulan masih berpotensi terjadi di wilayah itu.
Jika terjadi longsor susulan, menurut Tohar, bisa mengakibatkan tidak ada akses jalan untuk masuk menuju sekolah, serta berdampak pada bangunan sekolah yang akan ikut roboh.
"Titik longsor di Desa Bukit Raya hanya berjarak kira-kira sejengkal dari bangunan gedung SD Negeri 17, jadi perlu penanganan secepatnya," kata Kepala Ex-Officio BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara bersama tim telah melakukan pengukuran titik longsor di Desa Bukit Raya, Kecamatan Penajam.
Rencananya tanah longsor dekat bangunan gedung SD Negeri 017 Desa Bukit Raya tersebut akan disiring menggunakan material beton menggantikan kayu ulin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019