Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, siaga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana tanah longsor di wilayah Desa Telemow dan Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku.
Kepala Sub Bidang Logistik dan Perlengkapan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila saat ditemui di Penajam, Senin, mengatakan, Desa Telemow dan Kelurahan Maridan berpotensi terancam longsor, karena tanah di wilayah tersebut mudah mengalami pergerakan dan keretakan.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara menurut dia, terus melakukan pemantauan pada kedua daerah yang terletak di wilayah Kecamatan Sepaku tersebut, agar dapat segera mengantisipasi jika terjadi bencana tanah longsor.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga telah mengirimkan surat peringatan bencana tanah longsor kepada Camat Sepaku, Lurah Maridan dan Kepala Desa Telemow.
"Sudah dilayangkan surat kepada camat, lurah dan kepala desa untuk memberikan peringatan dini kepada warga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Nurlaila.
"Kami wajib memberikan peringatan dini serta melakukan pemantauan rutin dan berkala, karena sudah masuk ketegori siaga bencana tanah longsor di kedua wilayah itu," ujarnya.
Warga Desa Telemow dan Kelurahan Maridan diimbau untuk tetap siaga, karena pada April 2018 telah terjadi longsor di wilayah RT 06 dan 07 Desa Telemow di Kecamatan Sepaku tersebut.
"Saat ini kami pantau sudah terjadi pergeseran tanah di wilayah RT 10 dan 12 Desa Telemow, dan juga di wilayah Kelurahan Maridan," ungkap Nurlaila.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut Nurlaila, mengambil langkah awal untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor, berkaca dari peristiwa bencana tanah longsor yang terjadi pada 2018.
Hasil analisa tim geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa kondisi tanah di wilayah Telemow dan Maridan tergolong jenuh air atau tidak bisa lagi menyerap air secara maksimal.
"Potensi longsor di Desa Telemow dan Kelurahan Maridan bisa terjadi kapan saja, jadi kami minta warga terus waspada dan petugas BPBD bersiaga di kedua wilayah itu," jelas Nurlaila.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Kepala Sub Bidang Logistik dan Perlengkapan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila saat ditemui di Penajam, Senin, mengatakan, Desa Telemow dan Kelurahan Maridan berpotensi terancam longsor, karena tanah di wilayah tersebut mudah mengalami pergerakan dan keretakan.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara menurut dia, terus melakukan pemantauan pada kedua daerah yang terletak di wilayah Kecamatan Sepaku tersebut, agar dapat segera mengantisipasi jika terjadi bencana tanah longsor.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga telah mengirimkan surat peringatan bencana tanah longsor kepada Camat Sepaku, Lurah Maridan dan Kepala Desa Telemow.
"Sudah dilayangkan surat kepada camat, lurah dan kepala desa untuk memberikan peringatan dini kepada warga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Nurlaila.
"Kami wajib memberikan peringatan dini serta melakukan pemantauan rutin dan berkala, karena sudah masuk ketegori siaga bencana tanah longsor di kedua wilayah itu," ujarnya.
Warga Desa Telemow dan Kelurahan Maridan diimbau untuk tetap siaga, karena pada April 2018 telah terjadi longsor di wilayah RT 06 dan 07 Desa Telemow di Kecamatan Sepaku tersebut.
"Saat ini kami pantau sudah terjadi pergeseran tanah di wilayah RT 10 dan 12 Desa Telemow, dan juga di wilayah Kelurahan Maridan," ungkap Nurlaila.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut Nurlaila, mengambil langkah awal untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor, berkaca dari peristiwa bencana tanah longsor yang terjadi pada 2018.
Hasil analisa tim geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa kondisi tanah di wilayah Telemow dan Maridan tergolong jenuh air atau tidak bisa lagi menyerap air secara maksimal.
"Potensi longsor di Desa Telemow dan Kelurahan Maridan bisa terjadi kapan saja, jadi kami minta warga terus waspada dan petugas BPBD bersiaga di kedua wilayah itu," jelas Nurlaila.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019