Perkembangan produksi industri pengolahan besar dan sedang di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan I/2019 mengalami kenaikan sebesar 4 persen (y-on-y), sehingga kondisi ini menggambarkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kaltim masih baik.


"Rincian kenaikan yang totalnya tumbuh 4 persen itu antara lain berasal industri makanan yang naik sebesar 16,08 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Atqo Mardiyanto di Samarinda, Kamis.

Kemudian industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen, selanjutnya industri alat angkutan lainnya terjadi kenaikan 1,50 persen.

Berikutnya adalah industri kayu, barang dari kayu dan gabus yang tidak termasuk furnitur, kemudian barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya terjadi penurunan 16,73 persen.

Dari sisi perkembangan tahun ke tahun (year-on-year) memang terjadi kenaikan, namun produksi industri pengolahan besar dan sedang pada triwulan I/2019 secara q-to-q justru mengalami penurunan hingga minus 8,77 persen.

Rincian penurunan itu berasal dari industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia turun 10,47 persen, kemudiaan industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya turun 9,31 persen.

Berikutnya adalah industri makanan mengalami penurunan hingga minus 5,69 persen, selanjutnya industri alat angkutan lainnya mengalami kenaikan 0,49 persen.

Ia juga mengatakan, untuk perkembangan industri pengolahan mikro dan kecil pada triwulan I/2019 dalam periode tahunan (y-on-y) maupun pada periode triwulanan (quartal-to-quartal), menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Untuk periode tahunan, lanjutnya, mengalami peningkatan sebesar 15,91 persen, dengan laju pertumbuhan tertinggi pada industri pengolahan lainnya yang sebesar 57,80 persen.

Sedangkan laju pertumbuhan terendah ada pada industri barang logam bukan mesin dan peralatannya yang turun 16,27 persen.

Untuk pertumbuhan produksi triwulanan (q-to-q) meningkat sebesar 3,86 persen, dengan laju pertumbuhan tertinggi pada industri percetakan dan reproduksi media rekaman yang sebesar 25,98 persen.

"Sedangkan laju pertumbuhan terendah ada pada sektor usaha jasa reparasi, pemasangan mesin dan peralatan yang mengalami penurunan 5,88 persen," ucap Atqo.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019