Dalam rangka mencegah penyalahgunaan obat-obatan terlarang di lingkungan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sekretariat DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)di laksanakan tes urine.
Sekretaris DPRD Kaltim bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim melakukan tes urine kepada puluhan PNS di lingkungan Sekretariat DPRD Kaltim, pekan lalu.
Langkah itu ditempuh sebagai upaya untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan narkoba di lingkungan Sekretariat DPRD Kaltim. Pasalnya, penyalahgunaan narkoba sudah merambah ke segala lapisan, termasuk ASN.
"Kita menginginkan ASN benar-benar bersih dari yang namanya narkoba," ujar Sekretaris DPRD Kaltim, Muhammad Ramadhan.
Ia menjelaskan, tujuan lain dari pelaksanaan tes urine ini adalah untuk melindungi pegawai dan mengetahui sejak dini jika ada pegawai yang terindikasi menggunakan obat-obatan terarang. Jika ada pegawai yang terkena dampak awal dari penyalahgunaan narkoba, maka dapat dengan segera direhabilitasi.
"Selain merupakan implementasi dari program nasional, tes urine ini juga bermaksud untuk menjaga keselamatan kerja. Sehingga seluruh pegawai di lingkungan Sekretariat DPRD Kaltim harus turut serta dalam tes ini," terang Ramadhan.
Lebih lanjut dijelaskan Ramadhan, tes urine yang dilaksanakan merupakan bentuk sinergitas dan komitmen Pemprov Kaltim dengan BNNP Kaltim untuk bersama-sama dalam pencegahan, pemberantasan, penanggulangan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di Kaltim.
"Marilah kita bersama-sama memerangi narkoba sehingga dapat terhindar dari bahaya narkoba. Saya harapkan ASN dapat menjadi corong untuk menyuarakan perang terhadap narkoba. Kalau bukan kita siapa lagi yang peduli dengan bahaya narkoba,” ujar Ramadhan.
Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha Sekretariat DPRD Kaltim, Mardareta, mengapresiasi BNNP Kaltim yang telah mengadakan tes urine di lingkungan Sekretariat DPRD Kaltim.
"Saya ucapkan terima kasih dan mengapresiasi dilaksanakannya tes urine di sini, karena sejalan dengan komitmen kami untuk mewujudkan ASN yang bersih dari narkoba. Kita mulai gerakan bersih dan bebas narkoba yang dimulai dari ASN," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019