Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Pemkab Kutai Kartanegara, Kaltim, sejak Selasa (27/12) telah mendatangkan satu feri lagi sehingga kini terdapat dua unit yang beroperasi melayani warga di Tenggarong pascaruntuhnya Jembatan Kutai Kartanegara pada 26 November 2011.

"Pemkab sudah mendatangkan feri KMP Bili dua hari setelah runtuhnya Jembatah Kukar sedangkan KMP Kerapu baru datang pada Selasa," ucap Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kukar, Otoy Usman di Tenggarong, Rabu.

Setelah jembatan gantung megah yang konstruksinya mirip Golden Gate California runtuh, maka maka menyeberang dari Kota Tenggarong ke Tenggarong Seberang atau sebaliknya menggunakan perahu bermotor dengan muatan terbatas.

Pemkab Kukar (Kutai Kartanegara) melihat kondisi yang rawan kecelakaan itu akhirnya mendatangkan satu kapal feri namun karena dianggap terbatas sehingga perlu mendatangkan satu unit lagi.

KMP Bili dan KMP Kerapa merupakan kapal feri bantuan dari pemerintah pusat. Keberadaan KMP Kerapu tersebut menggantikan KMP Pepuyu dari Banjarmasin yang tidak dapat ke Tenggarong karena tidak dapat melewati di bawah Jembatan Mahakam, karena KMP Pepuyu cukup besar dan tinggi.

Keberadaan KMP Kerapu tersebut akan beroperasi bersama-sama KMP Bili yang telah tiba lebih dulu. Kedua KMP tersebut akan melayani akses penyeberangan warga dari dermaga Kota Tenggarong menuju Tenggarong seberang.

"Adanya KMP Bili dan Kerapu ini akan mempermudah dan mempercepat penyeberangan dari Tenggarong ke Tenggarong seberang dan sebaliknya," katanya.

KMP Kerapu sebelumnya dalam uji coba berjalan baik sehingga kapal itu resmi beroperasi bersama-sama KMP Bili pada Rabu pukul 06.00 Wita.

Setelah KMP Kerapu beroperasi, berdasarkan pantauan yang dilakukan pihaknya, antrian panjang yang pernah terjadi sebelumnya, kini sudah berkurang karena secara bergantian KMP melakukan bongkar muat kendaraan.

Diakuinya bahwa kedua KMP tersebut dalam kegiatan bongkar muat membutuhkan waktu atau sekitar 30 menit, kendati demikian, Otoy meminta kepada seluruh penumpang atau warga yang akan menyeberang agar bersabar sambil menunggu bongkar muat selesai.

Disinggung soal tarif penyeberangan setelah tanggap darurat pascaruntuhnya Jembatan Kukar pada Sabtu (26/11), dia mengatakan, sampai saat ini penyeberangan dengan kedua KMP itu masih digratiskan.

Pihak Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) meminta pada awal Januari 2012, sudah diberlakukan tarif pembayaran, sehingga dia meminta kepada masyarakat untuk mengerti karena pembayaran itu berpengaruh pada operasional kapal. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011