Terdeteksi sebanyak tiga titik panas atau "hotspot" yang berisiko tinggi terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Paser Utara, Kalimantan Timur.


"Titik panas itu berisiko terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Sub Bidang Perlengkapan dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten penajam Paser Utara Nurlaila ketika ditemui, Rabu.

Menurutnya titik panas yang terpantau tersebut, dua titik panas berada di wilayah Kecamatan Waru dan satu "hotspot" di wilayah Kecamatan Penajam.

Nurlaila menegaskan,untuk kesiagaan idealnya mobil pemadam kebakaran harus disiagakan di beberapa daerah pelosok di Kecamatan Penajam dan Waru karena memiliki titik panas.

"Mobil pemadam kebakaran harus disiagakan di wilayah yang terdeteksi ada titik panas, karena berisiko terjadi kebakaran hutan dan lahan," jelasnya.

Ia mengatakan potensi kebakaran yang meningkat di Kabupaten Penajam Paser Utara, jelang musim kemarau pada tahun ini (2019)tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana yang memadai.

Salah satunya mobil pemadam kebakaran yang tersedia di Kabupaten Penajam Paser Utara, sebagian besar harus diremajakan karena termakan usia dan rawan rusak.

Dikemukakannya dari 13 unit mobil pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, hanya tiga unit yang baru.

Sementara 10 unit mobil pemadam kebakaran lainnya merupakan hibah dari kabupaten induk, yakni Kabupaten Paser, sejak Kabupaten Penajam Paser Utara dimekarkan pada 2002.

"Sejak 2002 hingga kini, hanya ada tiga unit mobil pemadam kebakaran yang kondisinya baru, 10 unit mobil pemadam kebakaran lainnya kondisinya cukup memperihatinkan," ujarnya.

Nurlaila menambahkan satu unit mobil pemadam kebakaran yang baru tersebut disiagakan diunit pemadam kebakaran di Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku. 

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019