Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur akan menggandeng pengusaha swasta untuk mengevakuasi kerangka jembatan dan merobohkan tiang pylon Jembatan Kartanegara.
"Kami akan menggandeng sebuah perusahaan dari Surabaya, Jawa Timur, untuk melakukan evakuasi terhadap kendaraan dan kerangka jembatan yang tenggelam di dasar Sungai Mahakam. Pihak perusahaan tersebut mengaku sanggup membersihkan seluruh kerangka jembatan termasuk merobohkan tiang pylon," ungkap Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari, Jumat (9/12) malam.
Namun, Bupati Kutai Kartanegara tersebut belum bersedia menyebut nama perusahaan yang dimaksud.
"Perusahaan itu mengajukan anggaran Rp2,5 miliar untuk membersihkan semua kerangka jembatan termasuk merobohkan tiang pylon jembatan," katanya.
Berdasarkan kajian tim teknis lanjut dia, posisi rangka jembatan berada 25 meter dari permukaan air.
"Rangka baja tersebut juga memungkinkan untuk tidak perlu diangkat karena tidak mengganggu pelayaran diatas Sungai Mahakam. Tetapi jika pihak swasta mampu mengangkat maka kami akan diangkat sebagai bahan investigasi juga untuk memberikan gambaran kepada rakyat Kutai Kartanegara bentuk kerangka jembatan tersebut," ungkap Rita Widyasari.
Kerangka jembatan itu lanjut dia juga dapat menjadi sumber dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
"Jika bisa diangkat besi jembatan itu juga kami akan mempertimbangkan untuk dilelang sebab menurut informasi harganya Rp3.000 per kilogram sehingga jika dikalikan 1. 600 ton maka nilainya mencapai Rp4,5 miliar dan dana itu bisa masuk ke kas daerah," katanya.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara kata Rita Widyasari, juga mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan tiang pylon Jembatan Kartanegara.
"Jika ada kontraktor yang bisa membuat kokoh tiang pylon jembatan itu kami juga mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan karena saya berencana akan memasang lampu-lampu jembatan seperti saat jembatan tersebut masih ada untuk menghilangkan kesan angker dan trauma masyarakat. Selama ini, keindahan Kota Tenggarong terkenal dengan keindahan lampu-lampu Jembatan Kartanegara," kata Rita Widyasari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Kami akan menggandeng sebuah perusahaan dari Surabaya, Jawa Timur, untuk melakukan evakuasi terhadap kendaraan dan kerangka jembatan yang tenggelam di dasar Sungai Mahakam. Pihak perusahaan tersebut mengaku sanggup membersihkan seluruh kerangka jembatan termasuk merobohkan tiang pylon," ungkap Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari, Jumat (9/12) malam.
Namun, Bupati Kutai Kartanegara tersebut belum bersedia menyebut nama perusahaan yang dimaksud.
"Perusahaan itu mengajukan anggaran Rp2,5 miliar untuk membersihkan semua kerangka jembatan termasuk merobohkan tiang pylon jembatan," katanya.
Berdasarkan kajian tim teknis lanjut dia, posisi rangka jembatan berada 25 meter dari permukaan air.
"Rangka baja tersebut juga memungkinkan untuk tidak perlu diangkat karena tidak mengganggu pelayaran diatas Sungai Mahakam. Tetapi jika pihak swasta mampu mengangkat maka kami akan diangkat sebagai bahan investigasi juga untuk memberikan gambaran kepada rakyat Kutai Kartanegara bentuk kerangka jembatan tersebut," ungkap Rita Widyasari.
Kerangka jembatan itu lanjut dia juga dapat menjadi sumber dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
"Jika bisa diangkat besi jembatan itu juga kami akan mempertimbangkan untuk dilelang sebab menurut informasi harganya Rp3.000 per kilogram sehingga jika dikalikan 1. 600 ton maka nilainya mencapai Rp4,5 miliar dan dana itu bisa masuk ke kas daerah," katanya.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara kata Rita Widyasari, juga mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan tiang pylon Jembatan Kartanegara.
"Jika ada kontraktor yang bisa membuat kokoh tiang pylon jembatan itu kami juga mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan karena saya berencana akan memasang lampu-lampu jembatan seperti saat jembatan tersebut masih ada untuk menghilangkan kesan angker dan trauma masyarakat. Selama ini, keindahan Kota Tenggarong terkenal dengan keindahan lampu-lampu Jembatan Kartanegara," kata Rita Widyasari. (*)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011