Samarinda, (Antaranews Kaltim)-Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Heru Winarko menegaskan, Provinsi Kalimantan Timur termasuk diantara beberapa daerah yang dianggap rawan akan peredaran Narkoba.
Berdasarkan catatan BNN, kata Heru, Provinsi Kaltim menempati peringkat 5 dari 34 provinsi yang rawan Narkoba.
"Berdasarkan peringkat memang Kaltim telah mengalami penurunan ketimbang tahun 2017 yang berada di peringkat 3," kata Heru Winarko saat melakukan Sosialisasi di hadapan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dan Forkopimda Kaltim di Lamin Etam, Jl Gajah Mada Samarinda Kalimantan Timur, Kamis (21/2).
Namun Heru mengatakan peringkat lima besar adalah daerah yang sangat rawat terhadap peredaran dan penyalahgunaan Narkoba.
"Kaltim sudah menurun peringkatnya jadi kelima. Tapi supply Narkoba disini rawan sekali karena langsung berbatasan dengan negara tetangga. Jadi narkoba dari luar mudah masuk ke sini baik melalui darat, laut, maupun udara (cyber) paket," beber Heru.
Dia menyebutkan pengguna Narkoba di Kaltim cukup besar sekitar 2,1 juta orang, dengan rincian 57 persen merupakan pengguna coba pakai, 27 persen pengguna teratur, dan 16 persen dikategorikan senagai pecandu.
Heru membeberkan fakta bahwa di Provinsi Kaltim terdapat 7 kawasan yang merupakan sarang Narkoba.
"Saya rasa semua masyarakat Kaltim sudah tahu tempat - tempat ini, Kampung Pelita, Sungai Dama, Lambung Mangkurat, Jl Pesut, Selili, Kampung Baru Ulu, dan Kampung Baru Pelabuhan," ujarnya.
Menurutnya persoalan narkoba tak hanya menjadi urusan BNN semata, butuh keterlibatan dan dukungan berbagai pihak.
Heru mengajak Pemprov Kaltim dan seluruh instansi maupun masyarakat di Kaltim untuk mengubah 7 kawasan sarang narkoba menjadi kawasan yang bersih dan lebih baik.
"Ini PR kita bagaimana tempat-tempat ini bisa kita bersihkan. Perlu ada pelatihan di sarang narkoba untuk masyarakatnya. Dan ini melibatkan stakholder," katanya.
Dia juga berharap Pemprov Kaltim bisa mengajak pihak swasta untuk berperan aktif di kawasan sarang Narkoba agar mengalihkan kebiasaan masyarakat setempat dalam peredaran Narkoba.
"Harusnya melibatkan pihak swasta supaya mereka tidak lagi menjual narkoba tapi menjual komoditas produk yang bermanfaat dan ini difasilitasi swasta," ucapnya.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menegaskan Pemprov Bumi Etam telah menabuh genderang perang terhadap Narkoba. Pihaknya siap mendukung upaya BNN dalam memerangi Narkoba.
"Saya katakan perang terhadap Narkoba adalah harga mati. Kita harus bekerja keras karena ini kewajiban kita bersama. Dan Pemprov siap bersinergi dengan semua pihak dalam rangka memberantas Narkoba," tutur Hadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019