Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Balikpapan, Kalimantan Timur menggelar pelatihan modul 1 Program Pengembangan Inovasi Kualitas Pembalajaran (PINTAR) dari Tanoto Foundation untuk guru-guru madrasah ibtidaiyah di Kota Minyak.

Pengawas Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Kalimantan Timur Syamsul Huda, di Balikpapan, Rabu, mengatakan peserta yang mengikuti pelatihan tersebut 289 guru dan kepala sekolah dari 24 madrasah ibtidaiyah se Balikpapan yang dibagi dalam tiga gelombang. Setiap pelatihan berlangsung selama 3 hari.

Gelombang pertama sudah berlangsung pada 30 Januari-1 Februari lalu di aula rumah jabatan Wali Kota Balikpapan. Gelombang kedua dilaksanakan pada 6-8 Februari dan gelombang ketiga 12-14 Februari nanti. Setiap gelombang diikuti 47-52 guru yang dibagi ke dalam 2 grup untuk memudahkan pembelajaran.?

 "Pelatihan ini merupakan wujud komitmen Kemenag dalam meningkatkan kualitas guru agar lebih kreatif dan inovatif. Saya berharap dari pelatihan ini, dalam satu tahun ke depan kita sudah akan lihat hasilnya, berupa peningkatan kualitas pembelajaran di semua madrasah," kata Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Balikpapan Sartono.

Bahkan, lanjut Sartono, Kemenag juga akan memberikan pelatihan serupa kepada guru-guru madrasah tsanawiyah.

Menurut Sartono, Kemenag berharap dengan pelatihan ini semua guru madrasah memiliki kesamaan visi dan pandangan tentang bagaimana pembelajaran yang baik, cara penyampaian, dan kontennya.

Program PINTAR adalah metode pembelajaran di mana para guru membuat siswa aktif dan terlibat dalam materi pelajaran.

Dalam pelatihan dengan sumber dana dari dana BOS masing-masing sekolah itu, para guru dilatihkan pendekatan MIKIR atau Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi. MIKIR ini menjadi panduan bagi guru untuk membuat rancangan proses belajar mengajar di kelasnya.

"Pendekatan ini akan menciptakan suasana ilmiah, siswa yang aktif yang ditandai dengan suka bertanya, berpikir kritis, dan suka membuat percobaan, serta bisa menyampaikan pendapatnya, suka membaca, suka menulis, dan pada akhirnya bisa membuat karya, baik karya murni idenya sendiri maupun mengadopsi atau mengadaptasi, atau juga memodifikasi karya orang lain," kata Spesialis Pembelajaran Sekolah Dasar program PINTAR Tanoto Foundation Khundori Muhammad.(*)
 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019