Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Satu keluarga menjadi korban ambruknya Jembatan Kartanegara, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
"Berdasarkan hasil identifikasi dan laporan korban runtuhnya Jembatan Kartanegaran, terdapat tiga korban tewas yang merupakan seorang ibu dan dua anaknya," ungkap petugas Posko Laporan Korban Runtuhnya Jembatan Kartanegara di Rumah Sakit Parikesit Tenggarong, Nurhayati, di Tenggarong, Senin malam.
Tiga korban ambruknya Jembatan Kartanegara yang merupakan satu keluarga itu yakni, Rusmini (30) dan kedua anaknya, Alisyah (enam bulan) serta Alisha (9) warga Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara.
"Sementara, suami Rusmini bernama Budi Yulianto yang juga dilaporkan hilang hingga saat ini belum ditemukan.
Ketiga jasad ibu dan anak tersebut malam ini langsung diambil keluarganya untuk segera dimakamkan," kata Nurhayati.
Pada Senin kata Nurhayati, delapan korban runtuhnya Jembatan Kartanegara ditemukan tewas.
Pada Senin pagi, kata Humas Sekretariat Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara itu, enam korban tewas juga berhasil ditemukan.
Kemudian pada Senin siang sekitar pukul 14.02 Wita satu mayat kembali ditemukan.
Posko Laporan Korban Runtuhnya Jembatan Kartanegara di Rumah Sakit Parikesit Tenggarong kata Nurhayati setiap hari dikunjungi ratusan warga.
"Umumnya warga datang untuk menanyakan korban yang dirawat dan yang ditemukan tewas atau hilang," ungkap Nurhayati.
Sementara, korban luka yang masih dirawat di Ruang Angsoka Rumah Sakit Parikesit, kata Nurhayati, saat ini tinggal empat orang.
Keempat korban yang masih dirawat tersebut yakni, Muhidi (28)warga Kecamatan Kota Bangun, Yahya Harina (42) warga Tenggarong Seberang, Nursiana (34) warga Desa Bukit Raya dan Titin Raswita (34) warga Jalan Kartini Kota Tenggarong.
"Satu korban lainnya yakni, Suriono (25) warga Jalan Panjaitan, Tenggarong masih dirawat di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda," ujar Nurhayati. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Berdasarkan hasil identifikasi dan laporan korban runtuhnya Jembatan Kartanegaran, terdapat tiga korban tewas yang merupakan seorang ibu dan dua anaknya," ungkap petugas Posko Laporan Korban Runtuhnya Jembatan Kartanegara di Rumah Sakit Parikesit Tenggarong, Nurhayati, di Tenggarong, Senin malam.
Tiga korban ambruknya Jembatan Kartanegara yang merupakan satu keluarga itu yakni, Rusmini (30) dan kedua anaknya, Alisyah (enam bulan) serta Alisha (9) warga Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara.
"Sementara, suami Rusmini bernama Budi Yulianto yang juga dilaporkan hilang hingga saat ini belum ditemukan.
Ketiga jasad ibu dan anak tersebut malam ini langsung diambil keluarganya untuk segera dimakamkan," kata Nurhayati.
Pada Senin kata Nurhayati, delapan korban runtuhnya Jembatan Kartanegara ditemukan tewas.
Pada Senin pagi, kata Humas Sekretariat Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara itu, enam korban tewas juga berhasil ditemukan.
Kemudian pada Senin siang sekitar pukul 14.02 Wita satu mayat kembali ditemukan.
Posko Laporan Korban Runtuhnya Jembatan Kartanegara di Rumah Sakit Parikesit Tenggarong kata Nurhayati setiap hari dikunjungi ratusan warga.
"Umumnya warga datang untuk menanyakan korban yang dirawat dan yang ditemukan tewas atau hilang," ungkap Nurhayati.
Sementara, korban luka yang masih dirawat di Ruang Angsoka Rumah Sakit Parikesit, kata Nurhayati, saat ini tinggal empat orang.
Keempat korban yang masih dirawat tersebut yakni, Muhidi (28)warga Kecamatan Kota Bangun, Yahya Harina (42) warga Tenggarong Seberang, Nursiana (34) warga Desa Bukit Raya dan Titin Raswita (34) warga Jalan Kartini Kota Tenggarong.
"Satu korban lainnya yakni, Suriono (25) warga Jalan Panjaitan, Tenggarong masih dirawat di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda," ujar Nurhayati. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011