Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meninjau langsung lokasi Jembatan Kutai Kartanegara yang runtuh pada Sabtu sekitar pukul 16.30 Wita.

Wartawan ANTARA melaporkan, Gubernur Awang Faroek tiba di lokasi kejadian dari arah Kota Samarinda sekitar pukul 18.25 Wita dan langsung menuju tepi Sungai Mahakam untuk meninjau kerja Tim SAR yang sedang melakukan pencarian dan evakuasi para korban.

Saat berada di lokasi, Gubernur Awang Faroek sempat menerima telepon dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menanyakan langsung peristiwa runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara yang berada di atas Sungai Mahakam tersebut serta penanganan para korban.

Menurut Gubernur, Presiden telah menugaskan Menko Kesra Agung Laksono dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto untuk meninjau lokasi runtuhnya jembatan.

Berdasarkan informasi yang diterima hingga pukul 18.00 Wita, kata Gubernur, tiga orang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan 17 orang mengalami luka-luka.

Menurut Awang Faroek, kondisi lalu lintas di atas jembatan saat itu sedang ramai ketika tiba-tiba ambruk. "Penyebab ambruknya jembatan belum diketahui dan masih diselidiki," katanya.

Sementara itu, sejumlah saksi mata megatakan bahwa saat kejadian, kendaraan yang melintas dari dua arah cukup ramai (sebelumnya diberitakan hanya satu jalur) dan terdapat belasan orang yang sedang memperbaiki bagian atas atau tiang jembatan.

Hingga pukul 20.00 Wita, ribuan warga masih memadati dua sisi Jembatan arah Kota Samrinda dan Tenggarong seberang.

Garis polisi telah dipasang untuk mencegah warga mendekati lokasi jembatan runtuh karena dikhawatirkan akan membahayakan sehubungan tiang pancang jembatan yang masih berdiri dikhawatirkan runtuh. Warga sempat dua kali panik dan berlarian ketika terdengar suara "krak", karena dikhawatirkan kedua tiang itu ikut runtuh.

Pada Sabtu sekitar pukul 16.30 Wita, Jembatan Kutai Kartanegara runtuh dan saat kejadian dikabarkan kondisi lalu lintas cukup ramai akan mobil dan kendaraan lainnya.  (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011